DHAKA (Arrahmah.com) – Pihak berwenang Bangladesh telah membuldoser lebih dari 3.000 toko yang dikelola warga Rohingya sejak bulan lalu.
Wakil komisaris pengungsi negara itu, Shamsud Douza, mengatakan kepada AFP pada Selasa (4/1/2022) bahwa “lebih dari 3.000 toko ilegal” telah dihancurkan.
“Jumlah Rohingya meningkat. Dan mereka membutuhkan tempat berlindung. Kami sudah membangun gudang di tempat itu,” katanya, seraya menambahkan bahwa kelompok-kelompok bantuan memastikan para pengungsi masih mendapatkan kebutuhan sehari-hari.
Namun Khin Maung, seorang pemimpin komunitas Rohingya dan aktivis hak asasi manusia, menuturkan bahwa penghancuran itu telah melukai puluhan ribu pengungsi di kamp-kamp tersebut.
“Keluarga Rohingya besar dan jumlah jatah makanan yang diberikan kepada mereka berkurang. Banyak keluarga yang dulu mengandalkan pendapatan dari toko-toko itu,” katanya.
Sekitar 850.000 anggota minoritas Muslim tanpa kewarganegaraan dijejalkan ke kamp-kamp pengungsian yang penuh sesak di Bangladesh.
Sebagian besar melarikan diri dari negara tetangga Myanmar setelah tindakan keras militer tahun 2017 yang mendorong penyelidikan genosida internasional.
Bangladesh dipuji karena menerima para pengungsi tetapi kelompok-kelompok hak asasi manusia telah mengkritik pembatasan yang diberlakukan pada para pengungsi, yang terbaru adalah upaya untuk merobohkan toko-toko darurat yang melayani komunitas mereka. (Althaf/arrahmah.com)