KABUL (Arrahmah.id) — Rusia telah mengundang Taliban atau Imarah Islam Afghanistan (IIA) ke forum ekonomi tahunan terbesarnya sebagai langkah Moskow untuk mencabut larangan terhadap gerakan tersebut.
“Kabul menyambut baik rencana Rusia untuk menghapus Taliban (di bawah sanksi PBB) dari daftar teroris,” kata kepala kantor politik IIA di Qatar, Suhail Shaheen, kepada Sputnik (27/5/2024).
Pasca-IIA merebut kekuasaan pada Agustus 2021 selepas pasukan AS mundur, Rusia perlahan-lahan membangun hubungan dengan IIA, meskipun gerakan tersebut masih secara resmi dilarang di Rusia.
“Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kehakiman Rusia telah melaporkan kepada Presiden Vladimir Putin tentang masalah pencabutan larangan tersebut,” kata Zamir Kabulov, direktur Departemen Asia Kedua di Kementerian Luar Negeri Rusia, kepada kantor berita negara TASS.
Sebelumnya pada hari yang sama Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan kelompok Taliban adalah otoritas sebenarnya di Afghanistan dan rencana untuk menghapus mereka dari daftar organisasi yang dilarang di Rusia mencerminkan kenyataan.
Kemudian Utusan Khusus Presiden Rusia untuk Afghanistan, Zamir Kabulov mengatakan status IIA di Rusia menghambat perkembangan hubungan antara Moskow dan Kabul.
“Kami menyambut baik usulan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kehakiman Rusia kepada Kremlin terkait penghapusan status organisasi teroris dari IIA,” kata Shaheen.
Dia menambahkan bahwa IIA “mengapresiasi pernyataan Lavrov yang juga mencerminkan bahwa Rusia mengikuti real politik dan memprioritaskan kepentingan negara”.
IIA ingin mengembangkan hubungan yang positif dengan dunia
“Kami tidak pernah menjadi teroris, namun kami berjuang untuk pembebasan negara kami dari pendudukan asing. Ini adalah hak sah kami. Kami menghendaki hubungan yang positif dengan negara-negara tetangga, kawasan dan dunia. Kami berada di era baru setelah kemerdekaan Afghanistan, yang siap untuk terlibat di berbagai bidang,” kata Shaheen. (hanoum/arrahmah.id)