BOGOR (Arrahmah.com) – Wali Kota Bogor Bima Arya dibully oleh pihak-pihak yang mengaku sahabatnya dari kalangan liberal dan kaum sekuler saat keputusannya mengeluarkan Surat Edaran yang melarang kegiatan Asyuro Syiah di wilayahnya.
Namun Bima woles dan tidak ambil pusing. Kata dia, penting juga untuk melihat bagaimana banyak pihak kemudian yang menyatakan dukungan dan empatinya terhadap keputusannya ini.
“Tapi pada intinya saya tidak ambil pusing, mau dibully oleh jutaan orang di sosial media sekalipun, di dunia ini tidak ada yang berhak untuk menilai. Penilaian sejatinya ada dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,” tegasnya yang disambut dengan takbir oleh sejumlah anggota ormas dan jurnalis yang mengikuti audiensi di Balai Kota Bogor, Senin (26/10/2015).
Dia mengungkapkan betapa pihak-pihak yang mengaku sahabatnya dari kalangan liberal dan kaum sekuler yang marah dan menganggap berlebihan keputusannya itu.
“Beberapa hari ini saya belajar tentang arti persahabatan, bagaimana suatu peristiwa disikapi secara dewasa. Memang cukup kaget melihat bagaimana respon sahabat-sahabat saya yang sangat keras menyikapi ini tanpa bisa memahami latar belakang dan konteksnya,” ujarnya menjelaskan saat menerima sejumlah wartawan dari berbagai media dan ormas Islam di kantornya, lansir Salamonline.
Telah diwartakan, Walikota Bogor tegas melarang kegiatan hari raya Syiah di Kota Bogor. Dia mengeluarkan Surat Edaran yang berisi larangan kegiatan perayaan hari raya Syiah dan aktvitas mobilisasi massa lainnya yang dilakukan jemaat Syiah di Kota Bogor. Surat Edaran itu bernomor 300/1321-Kesbangpol TENTANG HIMBAUAN PELARANGAN PERAYAAN ASYURA (HARI RAYA KAUM SYIAH DI KOTA BOGOR). (azmuttaqin/arrahmah.com)