JAKARTA (Arrahmah.id) – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas meminta fan meeting aktor sekaligus musisi Thailand Billkin dan PP Krit yang rencananya digelar di Indonesia dibatalkan lantaran dianggap sebagai simbol kelompok LGBT.
“Semestinya pemerintah Indonesia melarang mereka untuk melakukan fans meeting atau temu publik dengan warga negara Indonesia karena hal demikian berarti pemerintah mentolerir praktek LGBT,” kata Anwar dalam keterangannya, Jumat (12/5), lansir CNN Indonesia.
Anwar menjelaskan, Indonesia memiliki konstitusi Undang-undang Dasar (UUD) 1945. Pada UUD 1945, lanjutnya, diatur jelas bahwa Indonesia merupakan negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
Karenanya, ia meminta pemerintah tidak mentolerir pelbagai praktik atau kegiatan yang bertentangan dengan ajaran agama.
“Dari enam agama yang diakui di negeri ini yaitu, Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha dan Konghucu tidak ada satupun yang mentolerir praktek LGBT,” kata Anwar.
LGBT, lanjutnya, dianggap gerakan antimanusia dan kemanusiaan. Menurutnya, manusia bisa punah dari bumi bila praktek ini dilanggengkan ke depannya.
“Oleh karena itu perbuatan LGBT tersebut tidak punya tempat di negeri ini karena hal tersebut jelas tidak sesuai dengan nilai-nilai perikemanusiaan dan perikeadilan,” pungkasnya.
(ameera/arrahmah.id)