KHYBER PAKHTUNKHWA (Arrahmah.id) — Para ulama di provinsi barat laut Pakistan, Khyber Pakhtunkhwa, baru-baru ini meminta seorang profesor perguruan tinggi untuk menolak teori evolusi Charles Darwin.
Dilansir DW (27/10/2023) profesor yang diminta menolak Teori Evolusi itu adalah Sher Ali, seorang asisten profesor zoologi yang mengajarkan teori evolusi Darwin sebagai bagian dari mata kuliah di Government Post Graduate College di Bannu.
Dalam pidatonya ketika menyampaikan mengenai hak-hak perempuan dalam Islam, Ali telah diprotes karena perempuan yang tampil di depan umum hadir tanpa mengikuti aturan berpakaian yang dianjurkan Islam.
Ali kemudian beradu argumen sehingga membuat para ulama menuduh Ali menyebarkan kemaksiatan dan menentang ajaran Islam, tidak hanya dalam pidatonya tetapi juga dalam perkuliahannya di universitas.
Rafiullah Khan, anggota Komisi Hak Asasi Manusia (HAM) Bannu di Pakistan, mengatakan bahwa Ali telah mengklarifikasi posisinya di media sosialnya yang memiliki lebih dari 20.000 pengikut.
“Ali meminta mereka yang keberatan dengan pengajarannya tentang teori Darwin untuk datang ke pengadilan dan meminta agar hal tersebut dinyatakan ilegal, dengan mengatakan bahwa ia mengajarkannya karena sudah menjadi tanggung jawabnya untuk mengajar dan ia dibayar oleh pemerintah untuk itu,” kata Khan.
Namun pekan lalu, Ali dipaksa untuk meminta maaf secara terbuka atas pandangan rasionalisnya, karena telah mengajarkan teori-teori evolusi Darwin.
Rekaman video yang menjadi viral di media sosial menunjukkan Ali yang dikelilingi oleh para ulama, tengah membacakan sebuah pernyataan bahwa dia menganggap semua pandangan ilmiah, seperti teori Darwin, yang bertentangan dengan hukum Islam dan bertentangan dengan perintah Tuhan adalah salah.
“Saya menganggap ini adalah keputusan akhir dari masalah ini dan saya percaya bahwa perempuan harus ditutupi dari ujung rambut sampai ujung kaki ketika keluar rumah,” katanya. (hanoum/arrahmah.id)