DAKAR (Arrahmah.com) – Para pemimpin negara-negara sekuler di Afrika Barat telah menegaskan bahwa beberapa minggu ke depan, pasukan militer Economic Community of West African States (ECOWAS) akan melakukan invasi militer ke Mali untuk memerangi mujahidin Anshar al-Din. Invasi militer itu telah didorong dan direstui oleh AS, Prancis dan negara-negara penjajah salibis Barat sejak beberapa bulan yang lalu.
Di tengah persiapan matang invasi militer pasukan militer ECOWAS, Sinegal justru membawa kabar lain. Presiden Sinegal, Macky Sall, menegaskan negaranya tidak akan mengirimkan pasukan bersama negara-negara anggota Dewan Kerjasama Ekonomi Negara-negara Afrika Barat tersebut.
Dalam konferensi pers yang digelar pada Senin sore (16/7/2012), Sall menegaskan bahwa Sinegal mendukung ide pembentukan pasukan militer ECOWAS untuk menginvasi Mali Utara demi memerangi kelompok Islam bersenjata. Namun Sall juga menegaskan bahwa Sinegal tidak akan turut andil dalam invasi militer tersebut.
Menurut Sall, Sinegal telah mengirim ‘pasukan penjaga pedamaian’ ke Pantai Gading, Kongo, Sudan dan Guinea Paso. Sinegal tidak mungkin mengirim pasukan tambahan untuk misi ‘perdamaian’ di wilayah konflik lainnya.
Sall menegaskan bahwa pasukan militer ECOWAS akan dikirim dalam beberapa pecan mendatang dengan misi utama memerangi kelompok Islam bersenjata Anshar al-Dien dan mengembalikan wilayah Mali Utara kepada rezim sekuler Mali.
Para pengamat militer dan politik menengarai tiadanya partisipasi Sinegal dalam pengiriman pasukan militer ECOWAS yang memerangi mujahidin Anshar al-Dien itu erat kaitannya dengan ancaman mujahidin Al-Qaeda internasional terhadap negara-negara yang terlibat memerangi mujahidin Anshar al-Dien di Mali Utara.
(muhib almajdi/arrahmah.com)