CIPUTAT (Arrahmah.com) – Dik Doank menggelar ceramah di Kandang Jurank Doank, Ciputat, Tangerang, pada Kamis (9/8/2012) malam. Dalam ceramah yang dihadiri ibu-ibu dan anak-anak itu, ia pun berbicara soal poligami untuk menanggapi pemberitaan yang menyoroti poligaminya dan terkesan menyudutkan menurut Dik.
“Kenapa kamu tertarik dengan kemesraan aku? Poligami itu sunnah! Punya istri satu tapi selingkuh buat apa?” ujarnya berapi-api.
“Bagi aku poligami itu tidak ada diskusi dan tanya jawab,” sahutnya.
Sebelumnya direncanakan, jumpa pers poligami Dik Doank ternyata urung dilakukan. Dik enggan melakukan sesi tanya jawab soal poligami yang diamalkannya.
Setelah menunggu beberapa jam, Dik mengajak awak media untuk ikut acara ceramah yang dipimpinnya di Kandang Jurank Doang miliknya. Namun mantan presenter olahraga itu tak bersedia melakukan tanya jawab.
Selanjutnya, Dik langsung berkhotbah di depan anak-anak dan ibu-ibu soal pribadinya. Dari mulai cerita awal membangun sekolah alam miliknya hingga masalah pribadi yakni poligami yang dilakukannya.
Di tengah-tengah acara, Dik dengan semangat membahas seputar pemberitaan poligami-nya yang ia sispkan dalam khutbahnya. Terutama dengan pemberitaan yang menyudutkan dirinya dan Kandang Jurank yang dikelolanya. Dik sempat menyebut nama Aa Gym sebagai contoh sosok yang terzhalimi karena mengamalkan poligami.
“Berapa banyak orang yang membenci Aa (Gym). Orang-orang yang membenci kamu, dialah yang terputus,” ujarnya mengutip sebuah ayat Quran.
Dik sangat keberatan dengan pemberitaan di media terkait pernikahan keduanya. Tak hanya itu, Dik juga mengaku ada infotainment yang mengancam keberadaan komunitasnya.
“Saya diancam oleh salah satu infotainment, akan menghancurkan Kandang Jurank seperti Daarut Tauhiid (pesantren milik Aa Gym),” tuturnya. Jumat (9/8/2012).
Dik pun mengaku tersudut dengan pemberitaan yang ada selama ini. “Jangan berghibah! Berhenti fitnah saya! Selama empat hari aku digunjingkan, dan ini selama bulan puasa,” ujarnya.
Ia pun berdoa untuk memerangi kemaksiatan serta menjaga perang kepada pencitraan, kemunafikan, dan kebatilan. Ia tak habis pikir empat hari belakangan digunjingkan karena berpoligami. Ia pun memertanyakan, apakah yang dialaminya itu terjadi karena dosanya besar dan pahalanya sedikit.
“Selama empat hari ini aku digunjingkan, di bulan puasa yang suci. Mungkin karena pahalaku sedikit, dosaku banyak. Seluruh Nusantara menghapus dosa-dosaku. Terima kasih, ya Allah,” ucapnya
Usai acara, Dik enggan memberikan keterangan meski dirinya terus dikejar para pewarta yang menunggu sejak petang. Dik yang mengenakan koko putih dikawal bebarapa pria yang merupakan staffnya dan langsung bergegas pergi.
Belakangan ini beberapa media menyoroti poligami yang diamalkan Dik Doank, seolah-olah sebuah tindakan yang aneh, Dik Doank menjadi buah bibir pemberitaan. Hal ini menyulut kekecewaan Dik Doank. (bilal/dbs/arrahmah.com)