KABUL (Arrahmah.com) – Menteri Pertahanan AS, Robert Gates, melakukan kunjungan tiba-tiba ke Afghanistan. Dia bersiap untuk menyampaikan pesan dari Washington setelah Presiden Barack Obama memutuskan untuk meningkatkan jumlah pasukan AS secara signifikan.
“Sebagian besar isi pembicaraan saya, khususnya dengan para prajurit, berkenaan dengan ucapan terima kasih atas jasa mereka, pengorbanan mereka, serta memberitahukan kepada mereka bahwa kami semua terlibat dalam perang ini untuk meraih kemenangan,” kata Gates kepada para wartawan yang turut dalam rombongannya sebelum ia sampai di Afghanistan.
Gates, pejabat senior pertama AS yang akan pergi ke Afghanistan sejak pengumuman Obama, mengatakan bahwa dirinya akan menegaskan kepada Presiden Hamid Karzai dan para pejabat Afghanistan lainnya bahwa AS tidak akan mengabaikan mereka, seperti tahun 1989, ketika Uni Soviet mundur setelah menelan kekalahan.
Ucapan Gates tersebut boleh jadi dipersiapkan untuk mengikis kekeliruan dari seorang petinggi militer ASyang sebelumnya mengatakan: “Kita tidak akan menang (dalam perang Afghanistan), artinya kita akan menelan kekalahan.”
Ketika pasukan AS mulai diterjunkan untuk melatih pasukan Afghanistan, bantuan ekonomi dan perkembangan akan terus dikucurkan, kata Gates.
“Kami ingin menjadi rekanan mereka (Afghanistan) dalam jangka waktu yang lama,” kata Gates. Pernyataan Gates tersebut merupakan sebuah hal yang tidak biasa dilakukan oleh pejabat tinggi pemerintah AS.
Obama berupaya menjauhi penggunaan bahasa semacam itu dalam pidatonya pada pekan lalu, kala mengumumkan pengiriman pasukan tambahan sebanyak 30.000 orang.
Namun, Gates harus menyampaikan pesannya kepada para prajurit yang berperang dalam kondisi yang sulit. Berhubung sejumlah unit pasukan telah kehilangan banyak personel, Gates mengatakan bahwa dirinya akan menanyakan pendapat para prajurit mengenai “langkah maju” di Afghanistan.
Gates telah mempersiapkan dialog dengan Presiden Karzai, dan akan bertatap muka dengan para prajurit AS.
Selain menyampaikan keinginan AS untuk menjadi mitra Afghanistan, Gates juga akan menyampaikan mengenai pelatihan pasukan keamanan Afghanistan menjelang penarikan keluar pasukan AS dari Afghanistan.
“Seiring dengan peningkatan kualitas keamanan, kami akan dapat mengurangi pasukan kami. Hubungan sipil, perkembangan, ekonomi dan lain-lain akan menjadi bagian dominan dari hubungan antara kedua negara,” demikian kata Gates sebagaimana dikutip oleh agen pemberitaan Reuters.
Menteri Pertahanan Inggris, Bob Ainsworth, juga tengah melakukan kunjungan ke Afghanistan tanpa memberikan pengumuman sebelumnya.
Ainsworth tiba di provinsi Helmand, dimana dia akan bertatap muka dengan pasukan Inggris, menyusul pengumuman kematian prajurit Inggris yang menembus angka 100 orang pada tahun ini.
Presiden Obama telah memerintahkan pengiriman lebih dari 30.000 orang pasukan AS di Afghanistan secepat mungkin, dengan demikian total kekuatan AS di negara tersebut melebihi 100.000 orang.
NATO telah menyetujui penambahan 7.000 orang pasukan untuk diterjunkan ke Afghanistan.
Ketika mengumumkan penambahan pasukan tersebut, Obama mengatakan bahwa misi utama AS di Afghanistan adalah mengalahkan Al-Qaeda, membalikkan momentum yang diraih Taliban, dan menghalangi kelompok tersebut agar tidak mampu mengambil alih kekuasaan pemerintahan.
Obama menambahkan, pasukan AS akan mulai menarik diri dari Afghanistan pada tahun 2011 mendatang.
Gates juga berencana untuk mempergunakan kunjungannya guna membahas upaya-upaya untuk mengatasi korupsi di Afghanistan.
Karzai, yang baru-baru ini terpilih dalam proses pemilihan presiden yang dipenuhi dugaan kecurangan, diperkirakan akan mengumumkan anggota kabinet barunya dalam hitungan hari.
Gates mengatakan bahwa AS akan mengawasi penunjukan tersebut, ia menambahkan bahwa penunjukan menteri-menteri yang memiliki kemampuan dan jujur adalah hal yang penting, demikian dilaporkan oleh Associated Press. (ap/sm/arrahmah.com)