(Arrahmah.id) – Tragedi horor yang dilakukan zionis “Israel” di Palestina telah menimbulkan puluhan ribu korban genosida. Gempuran “Israel” masih berlangsung, lebih dari setahun ini, sehingga membuat kondisi warga Gaza semakin sulit seiring dengan kurangnya makanan dan minimnya bantuan internasional.
Situasi pangan yang buruk di Gaza telah membuat keluarga Palestina bertahan hidup hanya dengan makan sekali sehari dan sangat bergantung pada dapur amal.
Kantor kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa memperingatkan adanya “peningkatan tajam” dalam jumlah keluarga yang mengalami kelaparan parah di Gaza tengah dan selatan.
Peringatan PBB itu terkait dengan perampokan dengan todongan senjata terhadap hampir 100 truk bantuan akhir pekan lalu di Gaza selatan, yang dilakukan penjajah “Israel”.
Dialog Ilmiah
Nyaris segala bentuk kejahatan dan kebiadaban manusia di dunia ini, telah dilakukan oleh penjajah “Israel” terhadap warga negara Palestina. Penindasan biadab “Israel” di satu segi, dan kesabaran serta keteguhan hati rakyat Palestina untuk bertahan membela negerinya di segi lain, tidak ada yang luput dari takdir Ilahi.
Berikut dialog antara Syeikh Abdullah Ghabayin dan Syeikh Fadi Ad-Dalli terkait kondisi di Gaza
Syekh Fadi Ad-Dalli bertanya: “Wahai Syeikh, banyak sekali orang bertanya, dengan penuh keresahan, baik dari dalam maupun juga luar Gaza. Mereka mengatakan, dimanakah Allah atas semua yang terjadi pada kami di Gaza?”
“Wahai Syeikh, banyak dari kami merasa apakah Allah bersama kami. Lalu mengapa Allah membiarkan kami dihadapkan pada musuh-musuh kami?
Mungkinkah, wahai Syeikh, musuh-musuh kami menang atas kami? Merampas, menjajah, dan mengusir kami? Banyak orang yang bertanya tentang hal ini.”
Syeikh Abdullah Ghabayin menjawab: “Saya ingin menjawab pertanyaan itu dengan jawaban dari Allah, bukan dari saya, dan bukan pula dari seorang Alim. Allah Swt berfirman,
فَاِذَا لَقِيْتُمُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فَضَرْبَ الرِّقَابِۗ حَتّٰٓى اِذَآ اَثْخَنْتُمُوْهُمْ فَشُدُّوا الْوَثَاقَۖ فَاِمَّا مَنًّاۢ بَعْدُ وَاِمَّا فِدَاۤءً حَتّٰى تَضَعَ الْحَرْبُ اَوْزَارَهَا ەۛ ذٰلِكَ ۛ وَلَوْ يَشَاۤءُ اللّٰهُ لَانْتَصَرَ مِنْهُمْ وَلٰكِنْ لِّيَبْلُوَا۟ بَعْضَكُمْ بِبَعْضٍۗ وَالَّذِيْنَ قُتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ فَلَنْ يُّضِلَّ اَعْمَالَهُمْ
“… Begitulah ketetapan Allah. Sekiranya Allah menghendaki orang-orang mukmin menang, niscaya mereka dimenangkan tanpa perang. Akan tetapi Allah ingin menguji sebagian orang mukmin dengan peperangan melawan orang kafir. Orang-orang mukmin yang mati dalam jihad, sesungguhnya pahala amal mereka tidak akan disia-siakan. (QS Muhammad (47) : 4)
Setiap kali aku membaca ayat ini, demi Allah, keyakinanku kepada Allah semakin bertambah. Allah Swt berfirman:
مَا كَانَ اللّٰهُ لِيَذَرَ الْمُؤْمِنِيْنَ عَلٰى مَآ اَنْتُمْ عَلَيْهِ حَتّٰى يَمِيْزَ الْخَبِيْثَ مِنَ الطَّيِّبِ ۗ وَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيُطْلِعَكُمْ عَلَى الْغَيْبِ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ يَجْتَبِيْ مِنْ رُّسُلِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُ ۖ فَاٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرُسُلِهٖ ۚ وَاِنْ تُؤْمِنُوْا وَتَتَّقُوْا فَلَكُمْ اَجْرٌ عَظِيْمٌ
“Allah sama sekali tidak akan membiarkan orang-orang mukmin dalam keadaan lemah seperti yang kalian alami sekarang. Kaum mukmin tersusupi orang-orang munafik. Allah akan memisahkan orang-orang munafik dari orang-orang mukmin. Wahai kaum mukmin, Allah sama sekali tidak akan menjadikan kalian mengetahui isi hati manusia, tetapi Allah memberikan kelebihan kepada sebagian rasul-Nya yang dikehendaki-Nya. Karena itu, berimanlah kepada Allah dan semua rasul-Nya. Jika kalian benar-benar beriman dan taat kepada Allah, kalian pasti mendapatkan pahala yang sangat besar. (QS Ali ‘Imran (3) : 179)
Syeikh Fadi Ad-Dalli bertanya lagi: “Wahai Syeikh, artinya adalah bahwa Allah bersama kita? Allah tidak pernah meninggalkan kita? Dia menguji kita agar bisa membedakan mana yang buruk dan mana yang baik? Tapi sudah setahun lebih wahai Syeikh, masihkah Allah bersama kita?”
Syeikh Abdullah Ghabayin menjawab: “Bahkan jika ujian ini puluhan tahun sekalipun, Allah tetap tidak akan meninggalkan kita. Oleh karena itu berimanlah kepada Allah dan Rasul-rasulNya. Sejak kita dilahirkan, Allah tidak pernah meninggalkan kita, apalagi di saat-saat sulit seperti ini.”
“Namun, wahai Syeikh, apa hikmah dari semua ini? Mengapa ujian ini sampai setahun lebih?” kata Syeikh Fadi Ad-Dalli.
Allah berfirman:
۞ لَتُبْلَوُنَّ فِيْٓ اَمْوَالِكُمْ وَاَنْفُسِكُمْۗ وَلَتَسْمَعُنَّ مِنَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَمِنَ الَّذِيْنَ اَشْرَكُوْٓا اَذًى كَثِيْرًا ۗ وَاِنْ تَصْبِرُوْا وَتَتَّقُوْا فَاِنَّ ذٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْاُمُوْرِ
Wahai kaum mukmin, kalian akan mengalami ujian berkaitan dengan harta dan jiwa kalian. Kalian akan mendengarkan berbagai ejekan yang menyakitkan hati dari kaum Yahudi dan Nasrani dan juga dari orang-orang musyrik. Jika kalian bersabar menghadapi ejekan mereka dan taat kepada Allah, maka sikap semacam itu adalah amal shalih yang berat dijalankan. (QS Ali ‘Imran (3) : 186)
“Lalu apa kewajiban kita wahai saudaraku? Berimanlah kepada Allah dan Rasul-rasulNya. Iman adalah solusi dari setiap masalah. Iman adalah jalan keluar dari setiap kesulitan. Oleh karena itu, berimanlah kepada Allah dan Rasul-rasulNya. Bila kamu beriman dan bertakwa maka kamu akan mendapat pahala yang sangat besar,” jawab Syeikh Abdullah Ghabayin.
“Demi Allah, setelah membaca ayat ini tidakkah hatimu merasa tenang?” tanya Syeikh Abdullah Ghabayin.
Syekih Fadi Ad-Dalli menjawab: “Ya, demi Allah hatiku merasa begitu tenang.”
Syeikh Abdullah Ghabayin kemudian melanjutkan: “Allah tidak akan membiarkan orang-orang beriman tetap berada dalam keadaan seperti ini. Allahu Akbar! Ini adalah janji Allah. Dia tidak akan mengingkari janji-Nya. Allah bersama kita dan tidak akan pernah menyia-nyiakan amal perbuatan kita, dan tidak akan mengurangi pahala amal-amalmu.”
فَلَا تَهِنُوْا وَتَدْعُوْٓا اِلَى السَّلْمِۖ وَاَنْتُمُ الْاَعْلَوْنَۗ وَاللّٰهُ مَعَكُمْ وَلَنْ يَّتِرَكُمْ اَعْمَالَكُمْ
Wahai orang-orang mukmin, janganlah kalian merasa lemah menghadapi musuh Allah, dan kalian jangan minta damai kepada musuh, karena kalian lebih mulia dan Allah bersama kalian. Allah tidak akan menjadikan hasil usaha kalian sia-sia di akhirat. (QS Muhammad (47) : 35)
“Ya, Allah tidak akan pernah menyia-nyiakan amal perbuatan kita. Allah bersama kita. Allah Subhanahu Wa Ta’ala adalah penolong kita.
Mohonlah kepada Allah agar luka-luka ini dan darah-darah ini menjadi saksi di sisi-Nya. Berikanlah kemenangan yang telah Engkau janjikan.” Amin ya Mujibassailin!
Tangkap Perdana Menteri “Israel”
Pada 22 November 2024 Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan Perdana Menteri “Israel” Benjamin Netanyahu, Menteri Pertahanan “Israel” Yoav Gallant, dan pemimpin militer Hamas.
Dalam pernyataan resminya, ICC menyatakan majelis pra peradilan menolak gugatan “Israel” atas yurisdiksi pengadilan dan mengeluarkan surat perintah untuk Netanyahu dan Gallant.
Surat perintah penangkapan juga dikeluarkan untuk komandan militer Hamas, Mohammed Deif. Sebelumnya, militer “Israel” mengeklaim bahwa Deif tewas dalam serangan udara di Gaza pada bulan Juli.
Para hakim Mahkamah menyatakan bahwa ada “dasar yang wajar” bahwa ketiga individu disebut memikul “tanggung jawab pidana” atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan selama perang antara “Israel” dan Hamas.
Yogyakarta, 25/11/2024
IRFAN S. AWWAS