Banyak kaum Muslimin penasaran akan komitmen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terhadap penerapan atau implementasi syariat Islam di Indonesia. Barangkali hal itu juga yang melatarbelakangi pengiriman sms dakwah Fauzan Anshari-aktivis Islam yang konsisten dengan penerapan syariat Islam-kepada Fahri Hamzah, anggota DPR dari PKS. Berikut isi lengkap dialog sms dakwah yang dikirimkan Fauzan Anshari ke email redaksi.
Dialog sms dakwah fauzan anshari – fahri hamzah, anggota dpr dari pks, Selasa, 6 september 2011 durasi jam 06.36-08.41.
Fauzan Anshari (FA) 085710889302: Idulfitri adalah momentum kembalinya kita ke alam fitrah yakni tauhid: Dan ingatlah ketika Tuhanmu mengambil sumpah kepada keturunan Adam (dalam setiap janin): Bukankah Aku ini Robmu (pencipta, pemelihara, pendidik, penjaga, pengatur hidup dan mati)mu? Mereka menjawab: Benar, Engkau adalah Robku, aku bersaksi (7:172). Apakah kita hari ini masih bertauhid atau sudah bercampur syirik karena telah mentaati aturan yang bertentangan dengan syariat?
(sms dakwah ini dikirim oleh fauzan anshari, pelayan pesantren tahfidz al-qur’an anshorulloh ciamis, kepada para tokoh masyarakat Indonesia)
Fahri Hamzah (FH) 08167830xx: Aturan mana? Rubah dengan tanganmu
FA: bukankah antum yang membuat aturan itu?
FH: Ok sini kasih masukan
FA: Mungkinkah DPR akan menerapkan hukum potong tangan bagi pencuri (5:38) atau rajam bagi pezina (4:15)?
FH: mungkin saja
FA: sejak merdeka sampai detik ini tidak bisa tegak sehingga korupsi dan perzinaan merajalela
FH: Singapore gak ada korupsi
FA: tetap ada walau indeksnya tidak sejeblok Indonesia, tapi bukan itu jawabannya, karena kita menolak hukum Islam lalu membuat hukum sendiri dengan biaya mahal dengan uang rakyat. Saya adalah salah satu rakyat jelata yang dipungut pajak sehingga saya tidak rido uang saya dipakai untuk menentang Alloh
FH: uangnya kecampur pajak rokok dan penjualan babi
FA: pantesan makan gaji dari situ sehingga darah dan dagingnya tumbuh jadi penentang syariat
FH: jadi Bali kita apakan?
FA: kita lindungi agamanya, jiwanya, hartanya, keturunannya jika mereka tunduk sebagai kafir dzimmi
FH: Mereka makan babi dan bayar pajak babi
FA: pajak mereka kita kembalikan untuk mensejahterakan mereka
FH: lho kok?
FA: bingung ya?
FH: Ente yang bingung
FA: Antum kan yang nanya? Coba menurut antum pajak mereka untuk apa? Untuk gaji DPR?
FH: masak jadi rakyat gratis? Syariat mana tuh?
FA: Saya sudah bayar pajak tapi saya tidak dapat apa-apa dari Negara, karena uangnya banyak dikorup, jadi saya harus bayar berapa untuk bisa menerapkan hukum Islam?
FH: gratis
FA: mana buktinya gratis?
FH tidak menjawab lagi. Insyaalloh saya akan publikasikan sms dakwah
saya kepada para tokoh negeri ini yang menyambut sms tersebut, semoga ada manfaatnya. “Maka berilah peringatan, sesungguhnya peringatan itu ada gunanya (QS. Al-a’la: 9)
(M Fachry/arrahmah.com)