SANAA (Arrahmah.com) – Pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi pada Rabu (8/4/2020), mengumumkan gencatan senjata selama dua minggu di Yaman yang akan dimulai pada Kamis (9/4) di tengah wabah virus korona, menurut media setempat.
Gencatan senjata dapat diperpanjang, jika kondisi masih belum stabil, kata kantor berita resmi Arab Saudi SPA mengutip juru bicara koalisi Kolonel Turki Al-Maliki.
Maliki mengatakan langkah itu diambil untuk mendukung keputusan pemerintah Yaman untuk menerima panggilan gencatan senjata oleh Utusan Khusus PBB untuk Yaman Martin Griffiths untuk mengekang penyebaran virus corona.
Yaman telah dilanda peperangan dan kekacauan sejak 2014, ketika pemberontak Syiah Houtsi yang didukung Iran menguasai sebagian besar negara itu, termasuk ibukota Sanaa.
Krisis meningkat pada tahun 2015 ketika koalisi militer yang dipimpin Saudi meluncurkan kampanye udara yang menghancurkan yang bertujuan mengambil alih kembali teritorial yang telh dikuasai pemberontak Syiah Houtsi.
Puluhan ribu warga Yaman, termasuk warga sipil, diyakini telah terbunuh dalam konflik, yang telah menyebabkan krisis kemanusiaan terburuk di dunia karena jutaan orang berisiko menghadapi kelaparan.
Sejak muncul Desember lalu di kota Wuhan Cina, coronavirus novel yang dikenal sebagai COVID-19 telah menyebar ke setidaknya 184 negara dan wilayah.
Ada hampir 1,5 juta infeksi yang dikonfirmasi di seluruh dunia, dan dengan lebih dari 87.400 kematian, menurut Johns Hopkins University yang berbasis di AS Lebih dari 317.600 pasien telah pulih. (rafa/arrahmah.com)