GAZA (Arrahmah.id) — Ratusan warga Palestina kembali menggelar protes terhadap kelompok perlawanan Palestina Hamas di Gaza kemarin di kota Beit Lahia di wilayah utara.
Protes langka ini kembali terjadi di tengah pengepungan wilayah tersebut oleh militer Zionis Israel.
Para saksi mata mengatakan, seperti dilansir Aawsat (17/4/2025), para demonstran menyerukan diakhirinya perang Hamas dengan Israel.
Salah satu saksi mata, Abu Ismail Washah, mengatakan para demonstran langsung menargetkan Hamas dengan teriakan-teriakan kasar seperti “Hamas keluar, keluar” atau “Hamas itu sampah semua”.
Washah, seorang warga Gaza utara berusia 45 tahun, mengatakan bahwa dia bergabung dalam protes tersebut karena dia mendukung setiap gerakan yang menyerukan diakhirinya perang.
“Karena saat ini kami sedang dikepung, menghadapi kehancuran dan penderitaan terus-menerus,” ujarnya.
Hamas mengambil alih kendali penuh atas Jalur Gaza pada tahun 2007, setelah konflik singkat namun penuh kekerasan dengan kelompok Palestina saingannya; Fatah, yang mendominasi Otoritas Palestina (PA).
Tingkat ketidakpuasan terhadap Hamas sulit diukur, sebagian karena intoleransinya terhadap ekspresi perbedaan pendapat di depan umum.
Pada hari Rabu, beberapa orang membawa poster bertuliskan “Hamas tidak mewakili saya.”
“Orang-orang turun ke jalan di Beit Lahia menuntut agar Hamas pergi, karena perang yang sedang berlangsung, pengeboman, penghancuran, dan tekanan terus-menerus untuk mengungsi”, kata Mohammed al-Masri, salah satu demonstran, mengatakan kepada AFP (17).
Al-Masri (45) mengatakan para pengunjuk rasa meneriakkan slogan: “Kami tidak menginginkan tenda Qatar, kami ingin hidup dalam kebebasan.”
Hampir semua dari 2,4 juta penduduk Gaza telah mengungsi setidaknya sekali sejak dimulainya perang.
Dengan Gaza di bawah blokade total Israel sejak 2 Maret setelah pembicaraan gencatan senjata gagal, tidak ada cukup tenda yang tersedia bagi mereka yang baru mengungsi.
Al-Masri, seorang penduduk Gaza utara, mengatakan kepada AFP bahwa para pengunjuk rasa bersorak untuk Mesir, mediator dalam pembicaraan antara Hamas dan Israel, dengan beberapa mengibarkan bendera Mesir.
Hassan Abu Jarad menyerukan pembebasan sandera Israel yang ditawan di Gaza, salah satu tujuan utama perang Israel.
“Kami mengimbau orang-orang bijak di antara rakyat kami untuk segera membebaskan warga Israel yang diculik,” kata Abu Jarad kepada AFP.
“Kami menyerukan kepada semua rakyat Israel untuk meninggalkan kebencian mereka terhadap kami dan kami katakan bahwa kami tidak membenci kalian. Kami adalah orang-orang yang mencintai kehidupan dan kedamaian,” imbuh dia.
Ini setidaknya demonstrasi ketiga di dalam Gaza yang menyerukan diakhirinya perang dalam sebulan terakhir. Kedua demonstrasi sebelumnya juga terjadi di utara Gaza, yang hampir seluruhnya hancur oleh serangan udara Israel. (hanoum/arrahmah.id)