ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Presiden Pakistan meninggalkan negaranya pada hari Kamis (12/1/2012) untuk melakukan kunjungan pribadi ke Dubai, di tengah meningginya krisis antara pemerintah dengan militer, sejumlah pejabat menyatakan.
Awal bulan lalu, Presiden Asif Ali Zardari pergi ke Dubai untuk memperoleh perawat medis. Namun kepergian Zardari memicu rumor bahwa ia pergi karena ditekan oleh militer atau melarikan diri agar terhindari dari kudeta.
Ia kembali beberapa pekan lalu, namun ketegangan terus berlangsung di negerinya. Sejumlah pengamat menyatakan bahwa apa yang terjadi dalam pemerintahan mengindikasikan kemungkinan runtuhnya penguasa yang ada saat ini.
Sementara Zardari pelesir, pimpinan militer, Jenderal Ashfaq Kayani, bertemu dengan sejumlah petinggi militer lainnya yang disinyalir membahas strategi yang akan dilakukan militer selanjutnya untuk menangani krisis politik ini.
Sebagian besar analis mengatakan bahwa Kayani tidak menginginkan kudeta karena saat ini militer tengah sibuk memerangi ‘militansi’ dan negaranya sibuk menangani masalah ekonomi dan khawatir bahwa kudeta tersebut akan ditentang secara internasional. Namun mereka yakin bahwa Kayani akan senang jika Mahkamang Agung memecat Zardari yang terpilih sejak 2008 jika hal itu merupakan cara yang sesuai dengan konstitusi. (althaf/arrahmah.com)