Gaza (arrahmah) – Pagi Senin (9/6/2008), 77.047 pelajar Palestina ikut ujian umum tingkat SMU di Tepi Barat (44.247) dan Jalur Gaza (32.800 pelajar).
Dari jumlah itu 64.973 pelajar tercatat sebagai pelajar resmi dan 12.074 pelajar terbuka. Dinas Pendidikan dan Pengajaran menyiapkan 630 ruang ujian. 432 ruang untuk Tepi Barat dan 198 ruang di Gaza. Dinas pendidikan juga menyiapkan 9317 pengoreksi , 2100 di antaranya di Gaza.
Dr. Muhammad Abu Shaker, wakil menteri Pendidikan dan Pengajaran menegaskan bahwa tahun ini tidak ada pelajar yang terlambat ujian. Sebab ujian akan dilakukan serentak di Jalur Gaza dan Tepi Barat karenanya ia mengajak kepada semua pelajar untuk bersungguh-sungguh dan tidak berfikir kecuali ujian yang akan menentukan nasib dan masa depan mereka.
Hingga ini, Dinas Kesehatan juga sudah menyelesaikan persiapan pengawasan medis untuk para panitia ujian SMU di setiap wilayah. Dinas ini mengisyaratkan bahwa dinas ini melakukan persiapan medis untuk setiap panitia. Pemeriksa medis ini terdiri dari satu dokter dan satu perawat dan kendaraan ambulan.
Di sisi lain, puluhan polisi Palestina sudah disebarkan di jalan-jalan umum Gaza untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi para pelajar sesuai dengan dinas dalam negeri. Disamping itu polisi juga berjaga di lokasi ujian dan sekolah-sekolah.
Ia menegaskan bahwa semua jenis permaian api dilarang saat ini, termasuk permainan tembak-tembakan. Hal ini untuk memberikan keamanan dan keamanan bagi pelajar. Ia menyerukan kepada semua warga untuk komitmen dengan intruksi dan aturan ini. Sebab ini kaitannya dengan tanggungjawab nasional.
Jubir dinas dalam negeri menegaskan, bahwa ada koordinasi penuh antara Dinas Pendidikan dan Pengajaran soal penempatan polisi dan tempat-tempatnya. Di samping itu ada pengawasan 24 jam di sekolah-sekolah yang dilakukan ujian umum di sana hingga ujian selesai.
Sumber: Infopalestina