Di tengah gundukan puing-puing dan reruntuhan bangunan yang hancur selama hampir satu dekade perang, sebuah jamuan berbuka puasa Ramadhan telah menyatukan kembali komunitas di Suriah barat laut.
Puluhan lelaki dan anak-anak duduk di barisan panjang selimut yang digelar di atas tanah di kota Atareb untuk berbuka puasa, ketika ummat Islam berbuka puasa setiap hari saat matahari terbenam selama bulan suci Ramadhan.
Banyak yang telah kembali ke kota dari kamp-kamp untuk para pengungsi sejak gencatan senjata bulan Maret menghentikan serangan rezim terhadap wilayah yang dikuasai pasukan oposisi.
“Ini adalah pertama kalinya kami berkumpul sejak kehancuran luar biasa yang terjadi di distrik ini,” kata Mohamad Jabar, pria berusia 30 tahun, yang menghadiri acara buka puasa bersama anak-anaknya.
“Kami baru saja kembali ke rumah kami. Bahkan jika mereka dihancurkan atau setengah dihancurkan, mereka lebih baik daripada kamp dan penuh sesak.”
Kekhawatiran bahwa coronavirus akan menyebar dengan cepat di kamp-kamp untuk pengungsi di perbatasan Turki telah mendorong beberapa orang untuk kembali ke rumah mereka di dekat garis depan.
Sejauh ini, tidak ada kasus virus yang dikonfirmasi di barat laut yang dikuasai pejuang Suriah, di mana hanya beberapa ratus tes telah dilakukan pada populasi sekitar 4 juta orang.
Lokasi untuk berbuka puasa telah dibersihkan dan disanitasi oleh para pekerja Pertahanan Sipil, menurut Abdel Malak Al-Sheikh, seorang anggota badan amal yang mengatur makanan.
Panitia telah meminta para peserta untuk tetap terpisah untuk menerapkan aturan jarak sosial. Tetapi sebagian besar akhirnya duduk berdekatan bersama saat makan.
“Dari tengah kehancuran, kami berusaha menyampaikan pesan kepada seluruh dunia bahwa kami tabah. Dari kehancuran yang disebabkan Bashar Asad, kehidupan dan harapan akan muncul,” ujar Sheikh kepada kantor berita Reuters.
Suriah Barat Laut adalah wilayah besar terakhir yang dikuasai pejuang Suriah yang melawan rezim Asad. Didukung oleh sekutu-sekutunya, Rusia dan Iran, Asad melakukan ofensif terbarunya untuk merebut daerah itu awal tahun ini. (haninmazaya/arrahmah.com)