SHAARA (Arrahmah.id) – Serangan udara “Israel” telah menewaskan enam orang dan melukai dua orang di Lebanon timur di tengah-tengah gencatan senjata yang rapuh antara “Israel” dan Hizbullah.
Kantor Berita Nasional Lebanon melaporkan bahwa sebuah pesawat tak berawak menargetkan daerah Shaara, dekat kota Jennata, di wilayah Bekaa timur pada Sabtu (8/2/2025), seperti dilansir Al Jazeera.
Tentara “Israel” mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa target-target tersebut adalah apa yang diklaimnya sebagai anggota Hizbullah “di dalam sebuah tempat untuk produksi dan penyimpanan senjata-senjata strategis”.
“Kegiatan-kegiatan di dalam lokasi tersebut dianggap sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap kesepahaman antara ‘Israel’ dan Lebanon,” kata pernyataan tersebut, mengacu pada kesepakatan gencatan senjata yang ditandatangani pada 27 November yang menghentikan konflik antara tentara “Israel” dan Hizbullah.
Sejak kesepakatan itu diberlakukan, Israel terus melakukan aksi militer terhadap apa yang dikatakannya sebagai situs-situs Hizbullah.
Meskipun perjanjian tersebut menyerukan periode implementasi selama 60 hari yang berakhir pada 26 Januari, “Israel” menunda penarikan pasukannya dari Lebanon selatan, dan mengklaim bahwa perjanjian tersebut belum sepenuhnya ditegakkan oleh Lebanon.
Berdasarkan ketentuan gencatan senjata, tentara Lebanon akan dikerahkan bersama pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa di selatan, menggantikan pasukan Hizbullah.
“Israel” juga telah melancarkan gelombang serangan di Lembah Bekaa timur, yang biasanya dianggap sebagai benteng pertahanan Hizbullah. Pada 31 Januari, setidaknya dua orang tewas ketika tentara “Israel” mengklaim telah menyerang beberapa target Hizbullah di dekat perbatasan dengan Suriah.
Pejabat Hizbullah Ibrahim Moussawi mengutuk serangan udara pada saat itu, menyebutnya sebagai “pelanggaran yang sangat berbahaya dan agresi yang terang-terangan dan eksplisit”, dan menyerukan kepada Lebanon untuk menghentikan serangan “Israel” yang terus berlanjut. (haninmazaya/arrahmah.id)