KABUL (Arrahmah.com) – Kepala polisi Kabul telah mengundurkan diri menyusul lonjakan serangan oleh Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) selama dua minggu terakhir di ibukota Afghanistan, Kabul.
Jenderal Zahir Zahir tidak memberikan alasan pengunduran dirinya, ujar juru bicaranya seperti dilaporkan BBC pada Ahad (30/11/2014).
Dalam serangan terakhir pada Sabtu (29/11) di sebuah kamp yang digunakan oleh AS di Kabul, dilaporkan tiga warga Afrika Selatan tewas.
Menurut laporan BBC, terdapat pola yang jelas bagi serangan IIA dalam dua minggu terakhir di ibukota. Sebagian besar menargetkan orang asing, kapanpun dan dimanapun yang memungkinkan.
Serangan dimulai di sebuah kamp yang dijaga dengan ketat di jalan Jalalabad di mana banyak orang asing tinggal dan bekerja. Namun media internasional mengklaim bahwa Mujahidin gagal memasuki kamp tersebut. Dan serangan-serangan lain dilancarkan selama dua minggu terakhir yang membuat suasana tidak nyaman di ibukota Afghanistan tersebut.
Ini adalah kemunduran telah bagi presiden boneka Afghan, Ashraf Ghani yang bersumpah akan “memulihkan perdamaian” di Afghanistan. Ini juga menjadi hal memalukan bagi kepolisian Afghan, militer dan intelijen yang nampaknya tidak mampu mengendus rencana Mujahidin IIA.
Jenderal Zahir sendiri pernah menjadi target serangan di awal November ketika seorang Mujahid pemberani menyusup ke dalam kantornya-tempat yang seharusnya menjadi salah satu bangunan paling aman di Kabul-dan melancarkan operasi syahid yang berhasil membunuh wakil Jenderal Zahir. Saat itu, Jenderal Zahir tidak berada di tempat kejadian.
Dalam serangan terakhir pada Sabtu (29/11), juru bicara IIA, Zabiullah Mujahid mengatakan di akun Twitter-nya bahwa Mujahidin menargetkan kelompok misionaris Kristen yang berada di kamp yang digunakan AS dengan kedok badan amal. (haninmazaya/arrahmah.com)