SURAKARTA (Arrahmah.com) – Ditengah-tengah ramainya pemberitaan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Kota Solo digemparkan dengan munculnya beberapa orang yang bertampang preman membuat graffiti bendera yang oleh media massa umum dicitrakan sebagai ISIS di beberapa sudut masjid basis aktifis Islam, Surakarta, Jum’at (8/8).
Padahal beberapa hari sebelumnya Selasa (5/8) semua graffiti bendera ISIS dibeberapa tempat di Solo telah dihapus dan beberapa bendera ISIS yang sempat dikibarkan di beberapa ruas jalan, telah diturunkan.
Kejadian ini terjadi di beberapa daerah Semanggi dan Mojo, Pasar Kliwon Surakarta. Daerah yang dulunya basis preman telah berubah menjadi basis pengajian yang cukup kental di Solo. Daerah ini sekarang lekat dengan nuansa islami yang begitu indah.
Kejadian yang menggemparkan ini sangat aneh. Orang-orang bertampang preman itu, membuat graffiti ISIS hanya di lokasi yang memang menjadi basis pengajian. Yaitu empat tempat: ditembok masjid Muhajirin Semanggi, Mushollah al-Ikhlas Semanggi, depan asrama putri SMA MTA, dan di depan masjid al-Anshor Mojo, Pasar Kliwon.
Menurut penuturan warga yang sempat ditemui wartawan JITU, penyemprotan tersebut berjalan sangat cepat. Sebab pelaku sudah menyiapkan pola graffiti bendera ISIS dan telah menyiapkan juga pilox semprot. Saat penyemprotan, motor yang mereka kendarai tidak dimatikan. Inilah yang membuat warga curiga. Saat sebagian warga mendekat, dengan segera para pelaku itu kabur dengan sepeda motornya.
Karena melihat pelakunya yang kabur dan tidak diketahui identitasnya, akhirnya beberapa warga segera menghapus graffiti tersebut dengan cat tembok. Dikhawatirkan terjadi apa-apa.
Masih menurut warga di tempat kejadian tersebut, anehnya, selang beberapa saat, tiba-tiba muncul polisi dan wartawan yang memotret beberapa tempat tersebut. Sayangnya, para pemburu berita ini tidak mendapatkan graffiti tersebut. Sebab keburu dihapus warga.
Sebagaimana diberitakan Annajah.net, hingga berita ini diturunkan belum diketahui siapa pemain dibalik pembuatan ini. Dan juga tidak diketahui apa motifnya. Belum bisa dipastikan, apakah ini terkait dengan pemberitaan bahwa Solo menjadi basis ISIS. Belum juga dipastikan, apakah ini untuk menguatkan opini bahwa Solo sebagai basis sebagaimana disebutkan oleh beberapa media massa sebelumnya. (azm/arrahmah.com)