INDIA (Arrahmah.id) — Seorang muslimah India berjilbab yang mengantongi 16 medali emas dalam studinya membuat warga Hindu India sulit untuk terus mempropagandakan anti jilbab di negaranya.
Dilansir The Siasat (19/3/2022), Bushra Mateen (22), mahasiswi tehnik sipil dari SLN College of Engineering, Raichur, meraih belasan medali pada acara pertemuan tahunan ke-21 Universitas Teknologi Visvesvaraya yang digelar pada 10 Maret lalu. Dia mendapatkan nilai 9,47 selama studinya dengan mengenakan jilbab sepanjang menuntut ilmu di sana.
Bushra Mateen memenangkan setiap tempat pertama dalam 16 kategori berbeda yang dibuat Universitas VTU. Penghitungan tersebut termasuk medali emas VTU untuk posisi puncak serta medali sumbangan lainnya.
Bushra menciptakan rekor dalam sejarah VTU karena hingga saat ini jumlah maksimum medali emas yang dimenangkan oleh seorang mahasiswa adalah 13.
Ayah Bushra Mateen, Sheikh Zaheeruddin, adalah seorang insinyur sipil pemerintah dan ibunya adalah sarjana seni.
Ayah Bushra yang hadir pada kesempatan itu mengatakan, “Bushra pandai belajar sejak kecil dan dia telah bekerja keras untuk studinya. Kami semua sangat bangga bahwa dia telah mendapatkan hasil dari kerja kerasnya.”
Ibu Bushra memberikan nasehat tentang perlunya mendidik anak perempuan untuk kemajuan bangsa.
“Sangat penting bagi perempuan untuk mendapatkan pendidikan. Mereka harus diberdayakan untuk membuat keputusan sendiri. Dan pendidikan adalah cara yang paling penting untuk melakukan itu,” katanya.
Tujuan masa depan Bushra adalah untuk mengikuti ujian UPSC Civil Services yang telah dia persiapkan mulai November 2021.
“Ketika saya memulai studi, saya bercita-cita untuk dapat bekerja di pemerintahan karena itu adalah tempat terbaik untuk sebagai insinyur sipil sekaligus melayani negara,” katanya.
Bushra Mateen menggunakan jilbabsejak kecil dan mengatakan jilbab tidak pernah menghalangi studinya.
“Jilbab adalah pilihan dan hak fundamental dan konstitusional saya. Itu tidak pernah menghalangi saya untuk mencapai target saya dan tidak ada non-Muslim yang pernah menolaknya. Saya tidak pernah menghadapi masalah apa pun dari masa sekolah hingga kuliah karena mengenakan hijab,” katanya. (hanoum/arrahmah.id)