XINJIANG (Arrahmah.com) – Masyarakat dunia pekan lalu dikejutkan oleh kebakaran yang melahap Katedral Notre Dame yang dibangun pada abad ke-12 di Paris. Kebakaran yang terjadi pada Ahad (14/4/2019) tersebut diduga karena “kecelakaan” yang terjadi dalam proses renovasi katedral tersebut.
Di saat perhatian masyarakat tertuju kepada kebakaran Katedral Notre Dame, ratusan masjid di Cina secara diam-diam dihancurkan oleh pemerintah komunis Cina.
Meluluhlantakkan dan menghancurkan masjid menjadi salah satu cara yang dilakukan pemerintah komunis Cina untuk memerangi Muslim Uighur. Salah satu masjid yang kini rata dengan tanah adalah Masjid Keriya yang berada di Xinjiang.
Masjid Keriya merupakan masjid bersejarah yang ada di Xinjiang. Masjid yang memiliki arsitektur yang indah dan mampu menampung ribuan jama’ah ini dibangun 800 tahun yang lalu. Meski demikian, tidak ada media yang meliput kejadian ini karena pemerintah komunis Cina membungkam kebebasan pers di negaranya.
CJ Werleman, salah seorang pengguna Twitter, menulis pada Ahad (21/4) lewat akun pribadinya @cjwerleman, “Sementara dunia terus berduka atas kebakaran Katedral Notre Dame yang tidak disengaja, ternyata banyak yang memilih untuk mengabaikan penghancuran masjid-masjid yang sengaja dilakukan oleh pemerintah Cina di Turkistan Timur, salah satunya masjid berusia 800 tahun”. Dalam cuitannya tersebut dia juga menyertakan video penghancuran masjid di Cina.
Dilansir dari The Guardian, seorang wartawan yang mengunjungi wilayah timur Qumul pada tahun 2017 diberitahu oleh pejabat setempat bahwa 200 lebih masjid dari total 800 masjid di wilayah itu telah dihancurkan, dan lebih dari 500 masjid lainnya dijadwalkan akan dihancurkan pada tahun 2018. Warga mengatakan bahwa masjid-masjid di daerah mereka telah menghilang dalam semalam, diratakan dengan tanah tanpa adanya peringatan. (Rafa/arrahmah.com)