JAYAPURA (Arrahmah.com) – Allah Ta’ala mengharamkan sesuatu pasti ada manfaatnya untuk manusia, dan juga agar manusia terhindar dari mudharat, seperti daging babi yang mengandung cacing pita. Temuan ahli saraf yang juga tergabung dalam anggota tim peneliti dari tiga kampus asal Jepang, dokter Indrajaya Manuaba mengemukakan, di Papua banyak ditemukan penderita penyakit cacing pita babi yang bisa menyerang fungsi saraf.
“Jadi penyakit cacing pita babi itu bisa menyerang saraf. Dan penyakit ini banyak ditemukan di pedalaman Papua,” kata dokter Indrajaya Manuaba spesialis penyakit saraf yang berlaku sebagai wakil tim dari tiga kampus asal Jepang itu kepada Antara di Jayapura, Rabu (26/3/2014).
Dia mengatakan dari penelitian lewat survey tiga kampus asal Jepang, yakni universitas Kyoto, Kochi dan universitas terbuka banyak ditemukan penyakit cacing pita babi.
“Saya tidak punya data pasti, tapi penyakit saraf lewat cacing pita babi yang menjalar di tubuh penderita banyak ditemukan di pedalaman Papua, terutama yang suka konsumsi daging babi,” katanya.
Ketika ditanya apakah sudah pasti penularan penyakit saraf lewat cacing pita babi ini banyak ditemukan di pedalaman Papua, Indraya tegaskan bahwa,”Oh banyak sekali, saya tidak punya angka pasti. Istilahnya sudah bisa disebut endemik atau artinya banyak ditemukan atau sering ditemukan,” kata Indrajaya.
Indrajaya juga menambahkan bahwa perwakilan tim peneliti dari tiga kampus asal Jepang berjumlah 12 orang, termasuk dirinya. Dan telah melakukan seminar di hadapan civitas akademi Uncen terkait penyakit saraf itu.
(azm/arrahmah.com)