PANDEGLANG (Arrahmah.com) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) lewat situs resminya menyatakan jika 13.054 rumah di Kabupaten Pandeglang, Banten, terendam banjir.
“Banjir mulai menggenangi beberapa wilayah di 12 desa di Kecamatan Panimbang dan Kecamatan Cikesik, Pandeglang. Wilayah ini hampir setiap tahun terendam banjir dan berada pada daerah rawan banjir,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Selasa (13/01/2015).
Dia mengatakan banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Cilember. Akibatnya, sebanyak 21.528 jiwa terdampak banjir.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang, kata dia, masih melakukan pendataan di area bencana. Sementara itu, posko penanganan darurat sudah didirikan.
Sedangkan untuk logistik telah disalurkan dan perahu karet ditempatkan di setiap posko.
“Setiap tahun banjir dan longsor selalu terjadi di Pandeglang. Selain karena faktor alam yang memang menyebabkan banjir yaitu topografinya yang cekung, juga disebabkan berkembangnya wilayah tersebut menjadi kawasan budidaya untuk permukiman dan pertanian sehingga rentan terjadi banjir,” katanya.
Menurut dia, degradasi lahan dan sungai juga makin menyebabkan banjir makin meningkat.
Berikut pendataan BPBD Kabupaten Pandeglang, banjir tersebar di beberapa desa antara lain:
-Desa Panimbang Jaya 4.926 Unit rumah terendam
-Desa Mekarjaya 178 Unit rumah terendam
-Kamp.Leuwigede 235 Unit rumah terendam
-Kamp.Leuwimuja 2 Unit rumah terendam
-Kamp.Cikocang 217 Unit rumah terendam
-Ds.Umbulan 48 Unit rumah terendam
-Ds.Rancaseneng 118 Unit rumah terendam
(azm/arrahmah.com)