KUDUS (Arrahmah.com) – Meski pamflet dan baliho yang disebar sempat dirusak oknum misterius, tak menghalangi panitia untuk menyelenggarakan agenda tabligh akbar “Bantu Suriah Pertahankan Al Aqsha” untuk warga sekitar kota Pati, Purwodadi, Rembang, Jepara dan Kudus, Ahad (15/11/2015), lapor Arianda Soemantri.
Dari pagi tidak kurang 400 peserta memadati masjid Al Furqon di Burikan, tempat acara berlangsung. Masjid tampak penuh dan sesak. Kabar terbaru tentang Suriah dan Al Aqsha cukup membuat hadirin penasaran, mulai dari tentang apa yang sebenarnya terjadi dengan saudara–saudara kita disana hari ini, dan apa yang bisa kita lakukan saat ini untuk meringankan penderitaan mereka. Pukul 08.30 WIB tepat, kajian dibuka oleh majelis tarjjih PDM Jepara, ustadz Sukahar, MPI sebagai moderator.
Empat pemateri dihadirkan yakni, Ustadz Agung Dwi Nurcahyo, SS. M.Pd, ketua HTI Kudus., Ustadz Sholih Hasyim, S. Sos. I anggota dewan syuro Hidayatullah, Ustadz Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi relawan kemanusan untuk Suriah, dan Ustadz Muhtadi, Da’i.
Perdana, Ustadz Agung Dwi Cahyono, mengajak seluruh elemen umat Islam bersatu untuk ikut serta memikirkan penderitaan yang dialami umat Islam di seluruh dunia terkhusus penduduk muslim di negeri Syam. Karena kebahagiaan bagi saudara mukmin adalah kebahagiaan kita. Dan garansi kecintaan kita kepada mukmin yang lainnya adalah “keimanan”, ini salah satu yang harus mendasari seseorang sebagai mukmin.
Sementara Ustadz Pizaro lebih banyak menjelaskan kondisi politik yang terjadi di Suriah, Tidak hanya rezim Bashar Assad yang melakukan pembantaian terhadap kaum Muslimin di Suriah, tetapi semua musuh-musuh Islam bersatu menyerang kaum muslimin di Suriah, demi kepentingan mereka masing-masing.
“Sebut saja, siapa musuh Islam saat ini, semuanya ada di Suriah untuk memerangi kaum muslimin. Dari Yahudi diwakili oleh Israel, Salibis-Zionis diwakili oleh Amerika, Syiah diwakili oleh rezim Bashar Assad, dan Komunis diwakili oleh Rusia,” ungkapnya.
Tak kalah menarik Ustadz Sholih Hasyim memaparkan tentang pentingnya terlibat dalam urusan Syam, karena kiblat pertama kaum Muslimin ada di sana. Sebagai pemateri terakhir, dia memantapkan keyakinan ummat bahwa di tengah-tengah fitnah yang melanda umat hari ini kita perlu tahu seperti apa nubuwwah mengabarkan rangkaian peristiwa yang terjadi di akhir zaman, sehingga kita pun bisa menentukan sikap kita sebagaimana yang di sampaikan nubuwwah. Karena tentunya
“Musuh-musuh Islam tidak akan pernah rela bahwa nubuwah kemenangan umat itu wujud kembali,” jelas Ustadz Sholih.
Acara diakhiri dengan penggalangan dana untuk kaum muslimin di Suriah.
“Semoga munasharah kita ini mendapatkan ridlo dari Allah, bisa sedikit membantu meringankan beban saudara kita kaum muslimin yang berada di bumi syam. Dan kami haturkan jazakumullah khoiran katsiran atas pastisipasi hadirin yang dimuliakan Allah,” tutup moderator di penghujung acara. (azmuttaqin/arrahmah.com)