KAUKAKUS (Arrahmah.com) – Sebuah wawancara dengan salah seorang tentara bayaran Rusia di Imarah Kaukakus, telah dipublikasikan di beberapa harian di Moskow.
Teroris Rusia, seorang sersan yang menjadi salah seorang Komandan tentara Rusia mengatakan kepada seorang jurnalis mengenai situasi militer di Provinsi Nokhchicho (a.k.a Chechnya), dimana setiap harinya selalu terdapat serangan dan juga di seluruh wilayah Imarah Kaukakus.
“Di Chechnya, tentara Rusia selalu diserang ‘militan’. Mereka menyerang konvoy militer, kendaraan pejabat dengan serangan IED, membombardir pos pemeriksaan. Serangan besar terakhir terjadi Agustus silam. Konvoy Menteri Dalam Negeri pun pernah diserang bulan lalu, itu terjadi di Chechnya. Namun di dagestan serangan terjadi setiap harinya.”
Otoritas penjajah mengeluhkan mengenai senjata Rusia yang tidak efisien.
“Baru-baru ini kami mendapat berita bahwa akan diberikan perlengkapan baru, tapi sebagaimana biasa, kebanyakan dari kami tidak mendapatkan itu. Senjata-senjata itu hanya diberikan ke batalion ‘Vostok’ yang diisi oleh mantan militan,” lanjutnya.
Senjata lama pernah digantikan dengan senjata “baru dan lebih baik”, dan hasilnya, ternyata 70 persen dari senjata (AKSU rifle) tersebut cacat, dan kami mencoba mengerti dengan apa senjata itu dibuat. Mungkin akan lebih baik jika mereka memberikan kami ketapel, ujar tentara tersebut sambil tertawa lepas.
Tentara Rusia berbicara mengenai penduduk Chechnya
“Mayoritas penduduk Chechnya adalah orang-orang yang taat beragama. Mereka menyebut militer Rusia sebagai penjajah. Aku tidak tahu bagaimana pandangan mereka terhadap sipil Rusia. Aku belum pernah melihat seorang Rusia tidak terhubung dengan militer.” (haninmazaya/KC/arrahmah.com)