SEMARANG (Arrahmah.com) – Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Tengah mendorong orang tua mengoptimalkan agenda maghrib mengaji dan mengurangi gadget atau gawai untuk anak dalam momentum Hari Anak Nasional (HAN) pada Selasa (23/7/2019).
Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPW PKS Jateng, Zubaedah dalam keterangannya pada Selasa (23/7/2019) di Kota Semarang mengatakan, program maghrib mengaji yang menjadi program di Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta sangat efektif mendidik anak.
“Sebenarnya kami sangat apresiasi terhadap program DKI, yakni maghrib mengaji, itu sangat efektif untuk mendidik anak,” ujarnya.
Disamping melepaskan televisi, lanjut Zubaedah, paling tidak antara maghrib sampai Isya, juga disitu terjadi interaksi langsung orang tua dengan anak.
Secara khusus, dia juga menyoroti para orang tua yang membiarkan anak terlalu berlebihan dalam bermain dengan gawai.
“Sebenarnya saya sangat prihatin dengan orang tua yang suka bangga atau paling tidak membiarkan anak dibawah umur dengan gadgetnya,” tuturnya.
Menurut Zubaedah, walaupun sekilas adalah sebagai upaya membuat anak tidak rewel, tapi hal itu justru sedang menanamkan sesuatu yamg nantinya akan merepotkan orang tua itu sendiri.
“Monggo para orang tua, peduli dengan anak kita sendiri dengan membantu untuk mengurangi ketergantungan terhadap gawai bagi anak,” imbaunya.
Selain program maghrib mengaji dan mengurangi ketergantungan gawai, pada momen Hari Anak Nasional tahun 2019 ini, Zubaedah berharap keharmonisan dan ketahanan keluarga menjadi salah satu cita bersama bagi keluarga di Indonesia untuk mewujudkan ketahanan nasional.
“Kalau saja anak-anak negeri mau berkata jujur, pastilah mereka akan mengatakan, aku bangga punya keluarga yang harmonis, karena sejatinya mereka akan nyaman berlindung pada keluarga yang kokoh, selamat Hari Anak Nasional,” pungkasnya.
(ameera/arrahmah.com)