MESIR (Arrahmah.com) – Alia Al-Mahdi, seorang feminis Mesir yang dikenal dengan foto telanjangnya, membuat lebih banyak masalah dengan mengejek adzan di media sosial.
Di akun Facebook-nya, ia memposting gambar panggilan adzan dengan mengubah Allah is Great atau Allahu Akbar dengan ejekan woman is great.
Dia juga mengubah kalimat “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah” menjadi “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan, penguasa ataupun ayah.”
Posting Facebook Alia telah mengundang kemarahan umat Islam termasuk ulama Salafi Syaikh Nasser Radwan, yang menyebut pernyataannya sebagai “bid’ah murni” dan bahwa ia harus diadili karena “memfitnah agama dan menghina Allah,” seperti dikutip situs berita Veto Gate Mesir pada Ahad (24/11/2013).
Dia juga mendesak Universitas Al-Azhar sebagai pusat pembelajaran Muslim Sunni terbesar serta Kementerian Dalam Negeri Mesir, untuk “mengurus Alia untuk mencegah kontroversi di negara ini.”
Mahmoud Muhna, anggota dewan ulama senior Al-Azhar mendesak pemerintah Mesir untuk mengirim Alia Al Mahdi – yang dia sebut sebagai seorang murtad – untuk menjalani pengadilan pidana.
Alia mulai menentang hukum Islam di Mesir dengan berpose bugil di internet. Ia bahkan mengklaim bahwa dirinya tidak pernah menyesal melakukan hal hina itu.
Setelah pada 3 Juli lalu junta militer Mesir menggulingkan Presiden Muhammad Mursi yang disebut-sebut berupaya mengusung hukum Islam, Alia pun dikabarkan semakin melanggar batas.
Akhir September lalu, ia bahkan mendesak presiden interim Mesir untuk menyertakan perwakilan bagi atheis di panel yang sedang mempersiapkan konstitusi negara.
Pada awal 2013, ia juga berpose telanjang ketika ia berpartisipasi dalam sebuah aksi “untuk mengatakan ‘tidak’ pada konstitusi Syariah di Mesir” bersama gerakan feminis Femen Internasional di Stockholm. (banan/arrahmah.com)