BELGIA (Arrahmah.com) – Otoritas Islam di Belgia mencoba untuk mencegah pemuda Belgia pergi ke Suriah untuk berperang, mengklaim bahwa Al Qur’an tidak memberikan pembenaran dan bahwa mereka mempertaruhkan diri terdoktrin oleh kelompok-kelompok “ekstrimis” di sana.
“Kembalinya mereka dari konflik adalah jauh lebih ditakuti daripada keberangkatan mereka,” ujar pemimpin kelompok Islam Belgia dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Al Arabiya (8/5/2013).
“Yang harus ditakuti adalah pemuda-pemuda ini mengambil agenda kelompok ‘ekstrimis’ di mana mereka berperang dengannya, yang akan memperumit hubungan mereka dengan sesama warga Eropa ketika kembali ke rumah,” klaimnya.
Sebuah dokumen telah disiapkan untuk didiskusikan di Masjid-masjid terkait masalah meningkatnya jumlah pemuda Islam Belgia yang berangkat ke Suriah untuk berjihad, membela kaum Muslimin di sana. Jumlah mereka saat ini diperkirakan mencapai 80 orang.
Khalid Haji, kepala Dewan Ulama Belgia mengatakan “frustasi” terhadap pemuda Muslim yang memainkan peran di Suriah.
Bulan lalu, polisi menggelar operasi besar dan menangkap beberapa orang yang mereka curigai telah mengirimkan pemuda-pemuda Belgia ke Suriah.
Sebuah laporan terbaru oleh King College London mengatakan sekitar 600 pemuda Eropa telah berada di Suriah sejak konflik Suriah dimulai pada Maret 2011. (haninmazaya/arrahmah.com)