GONDAR (Arrahmah.id) – Dewan Tertinggi Urusan Islam Ethiopia pada Kamis (28/4/2022) mendesak pemerintah untuk menyelidiki serangan mematikan terhadap Muslim di kota utara Gondar dan segera membawa para pelaku ke pengadilan.
Seruan untuk penyelidikan segera atas serangan mematikan itu muncul dalam konferensi pers oleh Hajji Mufti Omer Idriss, presiden badan Islam Ethiopia, di tengah kegemparan Muslim dan Kristen, membawanya ke media sosial menyerukan keadilan bagi orang-orang yang terbunuh.
“Ada orang-orang yang secara sembunyi-sembunyi menghasut saudara untuk saling membunuh sambil secara terbuka memberitakan perdamaian,” kata Idriss.
Dia menambahkan, “Tidak ada agama yang mengajarkan pembunuhan dan sekarang menjadi kewajiban para ayah agama untuk mengkhotbahkan persatuan.”
Idriss meminta umat Islam dan Kristen untuk bergandengan tangan mengungkap perbuatan merusak para penjahat.
Serangan mematikan terhadap Muslim di Gondar di negara bagian Amhara terjadi dua hari yang lalu dan insiden tersebut mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh negara Tanduk Afrika.
Menurut laporan yang datang dari kota, perebutan hak jalan di pemakaman menjadi bola salju dan berubah menjadi buruk di mana puluhan Muslim terbunuh dan sejumlah besar harta benda rusak.
Sedikitnya 40 Muslim tewas, sebuah masjid dibakar dan beberapa bisnis yang dijalankan oleh Muslim dihancurkan, seorang saksi mata mengatakan kepada Anadolu Agency dengan syarat anonim karena masalah keamanan.
Pemerintah belum mengkonfirmasi korban dan tingkat kerusakan properti.
Ethiopia adalah negara multi-agama dari 110 juta orang, dengan Muslim diperkirakan merupakan 35% dari populasi.
Negara dengan bangga memberikan tempat yang aman bagi para sahabat Nabi Muhammad di abad ketujuh; namun, agama dalam masyarakat Etiopia melintasi perbedaan etnis.
Selama beberapa dekade terakhir, telah terjadi sejumlah serangan bermotif agama di seluruh Ethiopia, mengancam ko-eksistensi agama. (rafa/arrahmah.id)