JAKARTA (Arrahmah.com) – Klaim sepihak pentolan Syiah Indonesia, Jalaludin Rahmat bahwasanya dalam sejarah Syiah tidak pernah melakukan serangan terlebih dahulu kepada siapaun termasuk Ahlus Sunnah dibantah keras oleh Dewan Pakar Aswaja Center PWNU Jatim Kyai M Idrus Romli. Sebagai yang ikut menangani persoalan penyerangan Syiah terhadap Sunni di Jember, Jawa Timur, ia mengungkapkan fakta tersebut.
“Seorang pengurus NU Jember didatangi belasan orang Syiah, terus membacok. Lha ini apa bukan fakta bahwa Syiah pernah menyerang Sunni?” tanyanya kepada arrahmah.com di Jakarta, Senin, (3/9).
Tragedi yang berlangsung pada Rabu, (30/5/2012) di Desa Puger, Jember tersebut, menyisakan korban yang terkena bacokan mengalami luka di kening sebelah atas mata. Namun mendengar warga berdatangan, gerombolan pengikut Syiah tersebut memilih melarikan diri.
Pasca penyerangan tersebut, masyarakat Puger mengadakan pertemuan dengan alim ulama yang menghasilkan keputusan untuk merekomendasikan penutupan tempat pendidikan Syi’ah di Jember.
“Jadi jangankan di luar negeri, di depan mata kita saja terjadi seperti itu,” tandas Kyai Idrus yang juga pengurus NU Jawa Timur ini.
Tragedi Jember, ungkap Ketua Batsul Masail NU Jember ini, sudah cukup telak untuk membantah klaim Jalal. Menurutnya, ajaran Syiah yang radikal dan revolusioner banyak berpengaruh kepada sikap para pengikut Syiah.
“Aliran di Indonesia sangat banyak, tapi konflik seperti itu hampir tidak ada. Tapi Syiah itu ada menyerang terlebih dahulu kelompok Sunni. Jadi ucapan Jalaluddin Rakmat itu tidak benar,” pungkas. (bilal/arrahmah.com)