PARIS (Arrahmah.com) – Kepala Dewan Muslim Perancis [CFCM] akan bertemu dengan Menteri Dalam Negeri Perancis Bernard Cazeneuve untuk membahas larangan burqini.
Sebagaimana dilansir Al Araby, Rabu (24/8/2016), kepala CFCM Anouar Kbibech mengatakan dalam sebuah pernyataan yang menyerukan pertemuan darurat dengan Cazeneuve, karena dikhawatirkan tumbuh stigmatisasi terhadap Muslim di Perancis.
Kbibech mengungkapkan bahwa beberapa hari yang lalu seorang Muslimah dengan mengenakan jilbab dan bersama dengan anak-anaknya dikenakan denda saat berada sebuah pantai di Cannes.
Ibu berusia 34 tahun, yang menyebut dirinya bernama Siam, mengatakan kepada AFP ia telah sedang duduk di pantai dengan mengenakan legging, gamis dan jilbab, saat ia didenda.
“Saya tidak bermaksud untuk berenang,” katanya.
CFCM mengatakan bahwa pihaknya juga khawatir tentang foto-foto yang beredar dari seorang Muslimah yang melepas gamisnya di sebuah pantai di Nice dengan dikelilingi oleh empat petugas polisi.
Gambar, yang telah menjadi viral, telah secara luas ditafsirkan sebagai seorang wanita yang diperintahkan untuk melepas gamisnya oleh polisi, meskipun situasinya masih belum jelas.
“Situasi yang sulit dan kritis sedang dihadapi Perancis setelah serangan tragis yang sangat mempengaruhi negara, maka CFCM menyerukan kebijaksanaan dan tanggung jawab dari semua orang.”
“Hari ini, kita membutuhkan lebih banyak tindakan perdamaian dan toleransi,” kata Kbibech.
(ameera/arrahmah.com)