WASHINGTON (Arrahmah.id) – Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) pada Rabu (2/11/2023) mengutuk serangan brutal “Israel” terhadap kamp pengungsi Jabalia di Gaza dan menyatakan kekecewaannya atas penolakan pemerintahan Biden untuk menuntut gencatan senjata dalam konflik “Israel”-Hamas.
“Kami kehabisan kata-kata untuk menggambarkan kekecewaan komunitas Muslim Amerika terhadap penolakan pemerintahan Biden untuk menuntut gencatan senjata,” kata Wakil Direktur Nasional CAIR Edward Ahmed Mitchell dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anadolu Agency.
“Perdana Menteri ‘Israel’ Benjamin Netanyahu tidak secara tidak sengaja membunuh warga sipil di kamp pengungsi Jabalia hari demi hari; dia jelas melakukannya dengan sengaja. Pada titik ini, penolakan Presiden (Joe) Biden untuk menuntut gencatan senjata hampir tidak masuk akal,” ujar Mitchel.
“Demi Tuhan, Presiden Biden, hentikan kegilaan ini dan tuntut gencatan senjata,” desaknya.
Serangkaian serangan udara “Israel” di kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza pada Selasa (1/11) menyebabkan ratusan korban jiwa, menurut Kementerian Dalam Negeri Palestina.
Pasukan “Israel” kemudian mengebom kamp padat penduduk tersebut untuk kedua kalinya pada Rabu (2/11), menewaskan dan melukai puluhan orang, ungkap pihak berwenang Palestina.
Tentara “Israel” telah memperluas serangan udara dan daratnya di Jalur Gaza, yang telah mengalami serangan udara tanpa henti sejak kelompok Palestina Hamas melancarkan serangan mendadak lintas perbatasan pada 7 Oktober. (Rafa/arrahmah.id)