GAZA (Arrahmah.id) – Keluarga tawanan ‘Israel’ yang ditahan di Gaza menerobos pagar yang memisahkan daerah kantong itu dari ‘Israel’ pada Kamis (29/8/2024) saat mereka menuntut kesepakatan pertukaran tawanan dengan Perlawanan Palestina.
Para anggota keluarga tersebut memimpin konvoi dari ‘Lapangan Sandera’ di Tel Aviv ke pagar pembatas Gaza, menurut sebuah forum bagi keluarga dan kerabata para tawanan.
Sebelum keberangkatan mereka, ibu dari salah satu tawanan, Hagit Chen, menyampaikan pidato dalam protes tersebut dengan mengatakan, “Para pengambil keputusan di pemerintahan terus menerus mempermainkan kita hari demi hari dalam permainan yang melelahkan dan menyiksa, tidak ada kesepakatan, hampir tercapai,” sebagaimana terlihat dalam unggahan oleh forum Bring Them Home Now di X.
“Satu-satunya hambatan untuk mengamankan kesepakatan saat ini adalah keberanian Perdana Menteri (Benjamin Netanyahu),” tambahnya.
This morning, families of the hostages used loudspeakers to call out to their loved ones, who have been languishing in Hamas tunnels for 328 days.
In their immense grief, the families broke through the fence, running towards the Gaza border in a desperate attempt to get as… pic.twitter.com/MpH3V1OsSe
— Bring Them Home Now (@bringhomenow) August 29, 2024
Memohon Kesepakatan
Di pagar pembatas, “keluarga-keluarga menerobos pagar, berlari ke arah pagar pembatas Gaza dalam upaya putus asa untuk bisa sedekat mungkin dengan keluarga mereka,” kata forum tersebut dalam sebuah unggahan bersama dengan sebuah video yang menunjukkan beberapa pengunjuk rasa berlari melewati gerbang.
“Keluarga memohon agar dibuat kesepakatan yang bisa membawa kembali orang-orang yang mereka cintai,” kata forum tersebut.
Mereka “menggunakan pengeras suara untuk memanggil orang-orang yang mereka cintai,” dan menekankan bahwa “Kami tidak akan berhenti berteriak dan menuntut – bawa mereka semua pulang sekarang!”
Video lain menunjukkan polisi ‘Israel’ mendesak para pengunjuk rasa untuk kembali.
Menurut angka ‘Israel’, sekitar 108 warga ‘Israel’ masih ditahan di Gaza, termasuk sedikitnya 36 orang tewas, Anadolu melaporkan.
Dalam beberapa bulan terakhir, AS, Qatar dan Mesir telah berupaya menengahi kesepakatan antara ‘Israel’ dan Hamas untuk memastikan gencatan senjata serta pertukaran tahanan.
Namun, upaya negosiasi terhenti karena Perdana Menteri ‘Israel’ Benjamin Netanyahu menolak memenuhi tuntutan Hamas yang mencakup gencatan senjata segera dan menyeluruh serta penarikan pasukan ‘Israel’ dari daerah perbatasan. (zarahamala/arrahmah.id)