RAKHINE (Arrahmah.com) – Pembakaran masih terjadi di desa-desa Muslim Rohingya di Arakan (Rakhine), Burma (Myanmar) sementara masyarakat internasional masih tak berdaya untuk menghentikannya. Rumah-rumah Muslim Rohingya terus menjadi target pembakaran oleh etnis Buddha Rakhine, yang menjadikan ribuan warga Rohingya menjadi tunawisma.
Pembakaran terjadi di desa Rohingya di Anauk Pyin, di kota Rathidaung – sekitar 10 mil dari kota Sittwe (Akyab) – pada Selasa (19/6/2012) pagi, berdasarkan laporan sumber dari tempat kejadian.
Abdullah (bukan nama sebenarnya) melaporkan berita pembakaran tersebut kepada arrahmah.com berdasarkan sumber dari tempat kejadian, mengatakan bahwa para teroris Rakhine menyerbu desa-desa dan menyerang desa Muslim Rohingya. Kemudian warga Rohingya berusaha mempertahankan desa dan diri mereka, dan menolak untuk pergi dengan melakukan perlawanan, beberapa etnis Rakhine tewas pada awalnya kemudian pasukan brutal keamanan Burma datang, dan tanpa pandang bulu dengan sengaja melepaskan tembakan ke arah Muslim Rohingya di desa Anaouk Pyin.
Sumber itu menambahkan, “kami memiliki informasi bahwa sekitar 100-150 warga Rohingya mungkin telah tewas oleh tembakan pasukan keamanan Burma, banyak yang terbunuh dan jumlahnya belum dapat dikonfirmasi.”
Lebih lanjut sumber itu mengungkapkan bahwa para teroris etnis Rakhine dengan dukungan penuh pasukan keamanan Burma telah membakar habis sekitar 100-150 rumah Muslim Rohingya di desa tersebut. Kemudian pasukan keamanan itu menangkapi dan membawa sejumlah warga Rohingya dari desa itu.
Sementara menurut laporan Kaladan News, sekitar 60 rumah di desa tersebut di bakar hingga menjadi abu, 8 etnis Buddha Rakhine tewas dalam bentrokan dan 8 Muslim Rohingya meninggal, dan banyak warga desa lainnya mengalami luka-luka. Rumah-rumah di desa Muslim Rohingya lainnya, Muzardiya juga dibakar, demikian juga desa Tharapin yang sepenuhnya dibakar habis dan sebagian besar warga Rohingya dibunuh. Desa-desa tersebut terletak di antara desa-desa etnis Buddha dan sungai Mayu.
Perlu diketahui bahwa jumlah spesifik dari Muslim Rohingya yang telah dibunuh belum dapat diketahui, karena banyaknya yang dibunuh dan keterbatasan mengumpulkan informasi. Sumber-sumber dari tempat kejadian atau di Arakan yang masih memiliki kemampuan untuk berkomunikasi, mengirim informasi melalui pesan singkat melalui telepon kepada kerabat atau teman mereka yang berada di luar. (siraaj/arrahmah.com)