JAKARTA (Arrahmah.com) – Ketua Lembaga Politik dan Kajian Syariat Islam (LKPSI), Ustadz fauzan Al Anshori mangatakan proyek deradikalisasi BNPT dan Bimas Islam Kemenag sudah memasuki fase akar rumput untuk membasmi pemikiran ideologis Islam yakni perjuangan penerapan Syariat di indonesia.
“Saya pernah bertemu Dirjen Bimas Islam untuk menawarkan diklat Hudud gratis di seluruh Indonesia. Tapi, mereka menolak,” Ujarnya kepada arrahmah.com, Kamis (16/11).
Lanjutnya, sudah sangat jelas bahwasanya BNPT dan Bimas Islam melalui program deradikalisasinya ingin mematikan keinginan umat Islam untuk menjalankan ajarannya secara utuh. Ustadz Fauzan juga pernah menjadi korban terkait sejumlah masjid yang takmirnya ditekan oleh penguasa thoghut agar mencoret da’i-da’i yang mendakwahkan jihad dan penegakan Syariat Islam dari daftar penceramah.
“Anda bisa buktikan sendiri, jika nanti masjid-masjid sudah takut mendakwahkan syariat apalagi Jihad, tinggal tunggu dibantai seperti di Rohingya,” tegasnya.
Ia pun prihatin dengan kondisi umat Islam di Indonesia. Karena, secara tidak langsung pendanaan BNPT dan program deradikalisasinya dibiayai oleh APBN yang notabene berasal dari pajak yang sebagian besar ditarik dari umat Islam sendiri.
Maka dari itu, ia meminta media-media Islam untuk berani mengcounter semua isu murahan yang dilansir oleh BNPT.
“Semoga ini menjadi ladang dakwah ghazwul fikri yang berpahala besar dibawah jihad fisik,” tutup Ustadz Fauzan. (bilal/arrahmah.com)