JAKARTA (Arrahmah.com) – Mengutip laporan MINA pada Selasa (2/12/2014), Habiburahman El-Siraji, penulis novel yang sering disapa Kang Abik ini mengatakan bahwa kaum salibis Indonesia tercatat terus mengalami peningkatan populasi. Sementara ummat Islam kian menurun populasinya (depopulasi), baik atas kelahiran atau perpindahan agama (-red).
Pada tahun 80-an penduduk Muslim di Indonesia masih lebih dari 90%, tahun 2000 populasi Muslim turun ke angka 88,2%, dan tahun 2010 turun lagi menjadi 85,1%. Di Indonesia pertumbuhan agama Islam justru menurun drastis, seperti data di bawah ini:
- Berdasarkan hasil riset Yayasan Al Atsar Al-Islam (Magelang) dan dalam rangkaian investigasi diperoleh data bahwa, Kristen dan Khatolik di Jateng telah meningkat dari 1-5 % diawal tahun 1990, menjadi 20-25% dari total jumlah penduduk.
- Dari laporan Riset Dep. Dokumentasi dan Penerangan Majelis Agama Wali Gereja Indonesia, sejak tahun 1980-an setiap tahunnya laju pertumbuhan umat
Khatolik: 4,6%,
Protestan 4,5%,
Hindu 3,3%,
Budha 3,1% dan
Islam hanya 2,75%. - Dalam buku Gereja dan Reformasi penerbit Yakoma PGI (1999) oleh Pendeta Yewanggoe, dijelaskan jumlah umat Kristiani di Indonesia (dari Riset) telah berjumlah lebih 20%.
- Sedangkan Global Evangelization Movement telah mencatat pertumbuhan umat Kristen di Indonesia telah mencapai lebih 40.000.000 orang (19 % dari total 210 jt jumlah penduduk Indonesia).
- BPS (Badan Pusat Statistik) Indonesia melaporkan penurunan jumlah umat Islam di Indonesia. Contohnya di Sulawesi Tenggara turun menjadi 1,88% (dalam kurun waktu 10 tahun).
Demikian pula di Jawa Tengah, NTT dan wilayah Indonesia lainnya. - Dalam Kiblat Garut 26 Juni 2012, Menteri Agama RI saat itu, Suryadharma Ali mengatakan, dari tahun ke tahun jumlah umat Islam di Indonesia terus mengalami penurunan. Padahal di sisi lain, jumlah penduduk Indonesia terus bertambah. Semula, jumlah umat Islam di Indonesia mencapi 95 persen dari seluruh jumlah rakyat Indonesia. Secara perlahan terus berkurang menjadi 92 persen, turun lagi 90 persen, kemudian menjadi 87 persen, dan kini anjlok menjadi 85 persen.
- Menurut data Mercy Mission, sebanyak 2 juta Muslim Indonesia murtad dan memeluk agama Kristen setiap tahun.
Jika ini berlanjut, diperkirakan pada tahun 2035, jumlah umat Kristen Indonesia sama dengan jumlah umat Muslim. Pada tahun itu, Indonesia tidak akan lagi disebut sebagai negara dengan penduduk mayoritas Muslim.
Hal tersebut ditanggapi Kang Abik, dengan membandingkannya dengan kondisi Muslim Filipina. Ia mengatakan bahwa, “Dahulu, wilayah Mindanau, Filipina Selatan mayoritas penduduknya adalah Muslim, sekarang menjadi minoritas.
Berdasarkan data statistik pada Jurnal Ayat Az-Zaman, no.15, 2005, h.15, pada tahun 1918, Muslim 49%, kristen 22%. Namun dalam kurun waktu 50 tahun kemudian, yaitu tahun 1970, Muslim 19,43%, sementara kristen 75,12%.
Na’udzubillahi min dzalik, “sejak saat itu sampai sekarang, Muslim Mindanau menjadi minoritas yang harus berjuang, sekadar untuk menentukan nasib sendiri,” pungkas Kang Abik.
Maka akankah kita kaum Muslimin berleha-leha atas aneka pemurtadan yang dilakukan para misionaris atau bangga dengan keturunan Muslim “sengaja dibuat sedikit” (baca: depopulasi Muslim lewat propgram KB) dan tidak jelas akidahnya? Mari kita lanjutkan dakwah ini, agar Malaikat tidak bertanya mengapa kita dahulu membiarkan saudaranya disesatkan oleh kaum yang mentigakan Allah subhanahu wata’ala. (adibahasan//arrahmah.com)