BAGHDAD (Arrahmah.com) – Koran New York Times melaporkan bahwa perang Irak telah menyebabkan jumlah janda di Irak terus bertambah, mencapai angka satu juta orang. Peningkatan jumlah janda secara sangat pesat terjadi pasca invasi salibis AS dan sekutunya ke Irak tahun 2003.
Irak dalam tiga dekade terakhir didera oleh perang berkepanjangan dan embargo internasional, sehinga angka kematian kaum pria, wanita, anak-anak, dewasa, dan orang jompo sangat tinggi. Perang Iran-Irak pada decade 1980an meninggalkan puluhan ribu janda. Angka itu bertambah sangat tinggi setelah pasukan multinasional yang dipimpin AS menyerbu Irak pada 1991, yang disusul oleh embargo internasional terhadap Irak selama lebih dari satu dekade.
Lebih dari satu juta penduduk sipil Irak mati karena kekurangan makanan dan obat-obatan akibat embargo yang sangat zalim tersebut. Di tengah kondisi ekonomi yang hancur, rezim sekuleris sosialis Bath Irak harus menghadapi pemberontakan kelompok Syi’ah dan suku Kurdi. Akibatnya, jumlah janda semakin tinggi.
Puncaknya terjadi saat invasi salibis AS terhadap Irak pada 2003. Pasukan salibis AS, Inggris, dan sekutu-sekutunya menjajah Irak dan membuat pemerintahan boneka pro-Barat. Perlawanan mujahidin Irak selama periode 2003-2011 telah menewaskan lebih dari 40.000 tentara penjajah. Kekalahan demi kekalahan penjajah salibis di Irak memaksa Obama untuk menarik sebagian pasukannya ke Kuwait.
Namun tak dapat dipungkiri, korban syahid di kalangan mujahidin dan masyarakat sipil Irak juga tinggi. Departemen Perencanaan Pembangunan Irak melaporkan sekitar 9 % dari keseluruhan penduduk wanita di Irak, atau sekitar 900 ribu wanita menjadi janda akibat perang berkepanjangan ini. Laporan Departemen Kewanitaan Irak bahkan menyebut angka satu juta janda di Irak. Inilah korban kebiadaban invasi militer salibis AS dan sekutunya di negeri muslim Irak. Semoga Allah memberi kemenangan kepada mujahidin Irak untuk mengusir penjajah salibis dan pemerintahan boneka pro-Barat, serta membangun kembali Irak secara lebih baik.
(muhib al-majdi/arrahmah.com)