BIREUEN (Arrahmah.com) – Departemen Agama (Depag) Bireuen dilaporkan menyita sedikitnya 20 keping VCD dan sejumlah buku yang diyakini berisi upaya pemurtadan karena tidak sesuai dengan ajaran agama Islam. Hal itu merupakan tindaklanjut dari seruan Majelis Permusyawartan Ulama (MPU) Bireuen, beberapa waktu lalu.
Kakandepag Bireuen, Drs Zulhelmi A Rahman M.Ag kepada sejumlah wartawan, Selasa (23/9) mengatakan, VCD dan buku berisikan pemurtadan karangan H Amos itu, dikirim kepada sejumlah instansi dari Jakarta pada awal Agustus lalu melalui Kantor Pos Dan Giro Bireuen.
“Buku itu ditarik dari sepuluh Kantor Urusan Agama (KUA) kecamatan. Seruan penarikan seluruh VCD dan buku itu disampaikan MPU setelah melihat langsung dan menelaah isi kaset dan buku di hadapan seluruh anggotanya,” terang Zulhelmi.
Dikatakan, isi VCD dan buah buku karangan sosok bernama H Amos yang mengandung unsur pemurtadan itu, dinilai sangat berbahaya serta dikhawatirkan dapat mempengaruhi aqidah anak-anak Muslim, apalagi yang bertindak sebagai da’i dalam VCD itu adalah orang yang telah diklaim murtad.
“Penceramah dalam VCD itu memutarbalikkan fakta dengan menghilangkan makna ayat Al-Quran dari arti yang sesungguhnya serta beberapa hal lainnya yang sangat bertentangan dengan kepercayaan dan ajaran agama Islam,” ujarnya.
Zulhelmi mengharapkan kepada semua kalangan masyarakat di tanah air untuk dapat saling menjaga kerukunan antar umat beragama serta tidak merusaknya dengan cara-cara yang dilakukan penceramah di VCD maupun pengarang buku pemurtadan itu.
Kepala Kantor Pos dan Giro Bireuen, Busri yang ditanyai kemarin membenarkan kiriman paket amplop yang berisikan VCD dan buku pemurtadan itu tidak tercantum alamat si pengirim. Benda itu dikirim melalui Kantor Pos Bireuen tanpa tujuan atau sasaran yang jelas.
“Slip mengiriman juga tidak ada karena pengirim telah memasukkannya ke dalam box surat setelah menempel perangko secukupnya. Kami tidak tahu ternyata itu adalah paket yang dikirim untuk menyesatkan umat,” ujar Busri.
Hingga berita ini dikirimkan, belum diperoleh informasi apakah VCD dan buku pemurtadan serupa yang disebut-sebut juga dikirim ke sejumlah mapolsek dan kantor camat di Bireuen, sudah ditarik atau sudah diserahkan kepada MPU Bireuen untuk dimusnahkan. [Hanin Mazaya/hidayatullah]