SOLO (Arrahmah.com) – Densus 88 menangkap satu orang lagi yang dituding sebagai penyandang dana atas aksi dilakukan oleh Ihsan dan Toni yang sehari sebelumnya ditangkap selasa (11/12) Solo.
“Selain Ihsan dan Toni, Sugimin ditangkap juga Selasa siang tadi menjelang Zhuhur” Kata Ustadz Sholeh Ibrahim selaku Takmir Masjid Baitul Iman seperti dilaporkan kontributor arrahmah.com, Selasa (11/12) Solo.
Ustadz Sholeh juga menjelaskan bahwa Densus 88 telah melakukan olah TKPdi tempat Ihsan dan Toni yang terletak persis di sebelah selatan masjid Baitul Iman di Wangin Rejo, Desa Cemani, kecamatan Grogol, kabupaten Sukoharjo, Kota Solo.
Menurut Ustadz Sholeh Ibrohim pengerebekan selesai sekitar jam 14.30 WIB siang. Meski di media online disebutkan bahwa Ihsan dan Toni merakit bom tabung gas di dalam salah satu kamar atau ruangan masjid Baitul Amin. Tapi, tak ada satu pun petugas polisi atau Densus 88 yang berani menginjakkan kakinya di area Masjid.
Hal tersebut karena Kepolisian sudah mewanti-wanti bahwa jika Densus 88 bertindak brutal, apalagi memasuki area masjid. Maka, tokoh masyarakat tidak tidak akan bertangung jawab jika warga sekitar masjid marah dan melakukan tindakan perlawanan.
“Sebab, masjid ini adalah masjid milik warga dan umat Islam” Jelas Ustadz Sholeh.
Sebagaimana diberitakan, Ihsan dan Toni dituduh sebagai perakit dan pelaku teror bom tabung gas LPG 3 Kg yang diletakkan di depan Polsek pasar Kliwon (20/11/2012) yang lalu.
Ihsan sendiri ditangkap Senin Malam (10/11) sekitar pukul 23.15 WIB diperempatan Konimex. Sementara itu, Toni ditangkap ketika tengah tidur di Masjid Baitul Iman. Keduanya memang dikenal sebagai petugas dan muadzin di masjid tersebut. (bilal/bekti/arrahmah.com)