JAKARTA (Arrahmah.com) – Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Kamis (26/5/2011) mengatakan bahwa dalam pengejaran dua pelaku penembakan anggota Polri di Palu, Sulawesi Tengah pada hari Rabu (25/5) kemarin, melibatkan peran Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror .
Dalam penembakan tersebut, Bripda Prawira dan Bripda Gustiar Yudhistira tewas sedangkan Bripda Deddy Edwar mengalami luka akibat diberondong tembakan di depan Bank Central Asia (BCA), Palu, Rabu (25/5) di Jalan Emy Saelan jam 11.30 WITA. Para polisi tersebut sedang bertugas menjaga bank.
Pelaku menembak menggunakan senjata laras panjang dan merebut senjata laras panjang milik anggota yang ditembak dengan mengendarai sepeda motor langsung melarikan diri, kata Boy.
Dua anggota Polri dari obyek vital yang tewas, setelah peluru tembakan itu mengenai dada dan bagian leher para korban.
Saat ini, polisi telah menangkap dua pelaku penembakan yakni F kelahiran tahun 1988 dan H kelahiran tahun 1984, ujarnya.
“Kedua pelaku F dan H ditangkap tadi malam di Kecamatan Palalo, di jalan raya menuju Donggala. Saat polisi melakukan razia,” kata Boy.
Polisi mengamankan dua senjata laras panjang yakni Jungle Karaben yang digunakan untuk menembak polisi dan P2 adalah senjata yang dirampas dari korban penembakan.
Sampai saat ini polisi masih melakukan penyelidikan di tempat kejadian yang dilakukan Polda Sulawesi Tengah dan Polres Palu, katanya. (rasularasy/arrahmah.com)