JAKARTA (Arrahmah.com) – Dengan mengusung konsep “Living Library”, perpustakaan kini bisa lebih menyenangkan, bahkan berpotensi menjadi tempat aktualisasi diri.
“Kami sedang mengarahkan agar perpustakaan menjadi tempat membaca, mengekspresikan, hingga memgaktualisasi diri,” kata Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah DKI Jakarta Tinia Budiati kepada Antaranews di Jakarta, Rabu (2/12/2015), lansir Antara.
Dia mengatakan, caranya dengan memberikan fasilitas selain ruang baca, misalnya memberi ruang bermain bagi anak-anak, ruang diskusi dan ruang audio.
Bagi anak-anak, tambah dia, kemungkinan belum bisa mengkaji relevansi antara membaca buku dan bermain, namun suatu saat, mereka akan menemukan bahwa apa yang mereka baca ternyata bermanfaat pada dunia nyata.
“Dengan bermain sebetulnya mereka sedang melatih syaraf motorik pada diri mereka sendiri, yang sebetulnya kajian ilmiahnya lengkap tertulis dalam buku,” ujar Tinia.
Dengan demikian, perpustakaan menjadi lebih menarik untuk dikunjungi bagi anak-anak, maupun orang dewasa.
Dia berharap, konsep tersebut dapat juga diterapkan di sekolah-sekolah, maupun perpustakaan lain yang ada di Indonesia, untuk menumbuhkan minat baca sejak dini. (azm/arrahmah.com)