GAZA (Arrahmah.com) – Juru bicara Hamas Musa Abu Marzouq mengatakan kepada Ma’an melalui telepon pada Rabu (20/8/2014) bahwa “Israel” mengakhiri gencatan senjata dan mengklaim bahwa tiga roket dari Gaza telah menghantam “Israel”, dimana Hamas sendiri tidak memiliki informasi tentang roket-roket itu.
Abu Marzouq menambahkan bahwa “semua opsi” berada di atas meja perundingan sekarang, dan kelompoknya siap untuk perdamaian tetapi juga tidak takut untuk terus mempertahankan diri jika “Israel” terus memilih perang.
Semua pilihan terbuka sekarang: gencatan senjata baru, tetap melanjutkan perang, atau menandatangani kesepakatan,” tambahnya.
Dia mengatakan bahwa Mesir saat ini melakukan upaya-upaya bersama dengan kedua belah pihak sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk mencapai kesepakatan yang langgeng untuk bisa mengakhiri masa enam minggu serangan “Israel” yang telah menewaskan lebih dari 2.040 warga Palestina.
“Kami menyampaikan usulan baru (yang ditawarkan) yang menyangkut hak-hak paling dasar kami kepada pihak Mesir, yang memberikannya kepada orang-orang “Israel” kemarin. Alih-alih menanggapi, mereka malah diperintahkan untuk pergi,” katanya Abu Marzouq.
Abu Marzouq mengatakan bahwa “Israel” telah gagal dalam negosiasi ini dan pada hari Rabu (20/8) mereka berusaha untuk membunuh pemimpin dari sayap militer Hamas, Muhammad Deif, tapi gagal.
Negosiasi tidak langsung antara Palestina dan “Israel” telah gagal untuk mencapai hasil, dan Hamas menuduh “Israel” berulang kali “mengulur-ulur waktu” dan menolak untuk membuat konsesi.
Palestina meminta “Israel” untuk mengakhiri blokade yang telah berlangsung selama delapan tahun di Jalur Gaza. Blokade tersebut telah melumpuhkan perekonomian Gaza dan menyebabkan penderitaan yang meluas.
Tetapi, “Israel” malah menuntut demilitarisasi Gaza, sebuah permintaan yang ditolak oleh kelompok perlawanan Palestina.
(ameera/arrahmah.com)