ISLAMABAD (Arrahmah.com) — Pakistan dilaporkan telah setuju untuk membebaskan beberapa anggota kelompok militan Tehrik-i-Taliban Pakistan (TTP). Sebagai imbalan, TTP sepakat untuk melakukan gencatan senjata.
Perkembangan itu terjadi di tengah laporan perkembangan positif dalam pembicaraan antara pemerintah Pakistan dan TTP yang berbasis di Afghanistan.
“Seharusnya para napi dibebaskan pada 1 November tahun ini, tetapi kemudian ada beberapa masalah teknis yang menunda proses pembebasan. Kemudian mereka diminta untuk dibebaskan pada 4 November tetapi lagi-lagi tidak terjadi karena beberapa alasan,” kata salah satu dari dua sumber yang mengetahui rahasia negosiasi, dilansir Daily Pakistan (6/11/2021).
Sumber itu mengatakan beberapa tahanan termasuk pemimpin TTP di Swat, Mehmood Khan dan Muslim Khan, dibawa ke Afghanistan untuk kemungkinan pembebasan mereka.
Baik pemerintah Pakistan maupun juru bicara TTP Mohammad Khurasani tidak secara resmi mengkonfirmasi perkembangan ini. Namun, sumber TTP mengatakan bahwa beberapa tahanan menelepon anggota keluarga mereka untuk pertama kalinya dalam 13 tahun dan memberi tahu mereka tentang keselamatan mereka.
Sumber mengatakan TTP pada awalnya menuntut pembebasan lima pemimpin militan senior sehingga mereka mulai mempercayai pemerintah Pakistan dan keseriusan dalam pembicaraan, tetapi “pihak berwenang Pakistan sendiri menawarkan untuk [membebaskan] 102 tahanan, termasuk lima pemimpin penting agar perdamaian proses bisa membuahkan hasil.”
Menurut sumber, semua tahanan telah dikumpulkan dari penjara yang berbeda di Pakistan dan dibawa ke Miransha, markas besar Waziristan Utara. Pemindahan dilakukan agar mereka mudah dipindahkan ke Khost, Afghanistan untuk selanjutnya diserahkan ke TTP.
Sumber mengatakan, “Belum ada tahanan yang dipindahkan ke Afghanistan. Mereka masih di Miranshah tetapi dapat dibawa kapan saja melintasi perbatasan di Afghanistan.”
Orang dalam mengatakan sebagian besar rintangan untuk proses perdamaian telah dihilangkan dan kedua belah pihak telah menyepakati agenda masa depan. (hanoum/arrahmah.com)