NANGRAHAR (Arrahmah.com) – Predikat anjing Khawarij nampaknya sudah tidak dapat dielakkan lagi oleh jamaah Daulah Al-Baghdady yang biadab, atau biasa disebut ISIS. Gerak mereka yang emosional dan bengis selalu mengotori bumi jihad di seantero dunia, termasuk di wilayah Imarah Islam Afghanistan (IIA).
Pasca didepak dari Nangarhar, kelompok yang mengklaim diri sebagai “Daulah Islamiyah” atau Islamic State (IS) itu membalas keterpurukannya di tanah Khurasan dengan membantai sejumlah penduduk lansia dan Mujahidin IIA, atau yang lebih dikenal sebagai Mujahidin Taliban, sebagaimana terdokumentasi pada sebuah video yang dirilis ISIS melalui situs video Streamable, Ahad (9/8/2015).
Sifat dasar Khawarij yang ringan mengumbar label kafir kepada Muslimin semakin jelas terlihat tatkala ada pihak yang jauh lebih maju gerak jihadnya dibandingkan Daulah itu. Tak hanya merenggut kehormatan Muslimin, ISIS bahkan semakin menggila dengan mudahnya menumpahkan darah ummat Islam, seolah individu Muslim tidak ada harganya.
Tidak mengherankan jika Muslimin mayoritas di dunia ini mengutuk kelompok pimpinan Abu Bakar Al-Baghdadi itu, mengabaikan dan membuang mereka sebagaimana yang terjadi di bumi Khurasan. Kaum Muslimin penakluk Amerika itu mengusir ISIS yang Khawarij dari Nangarhar, akibat kecacatan akidah dan akhlaqnya yang sama sekali tidak dapat ditolelir.
Merasa dipermalukan akibat kebobrokannya sendiri, para pengikut Daulah Baghdadiyah yang terusir kemudian membalas dendamnya dengan teror media. Langkah tersebut dilakukan demi membesar-besarkan diri mereka yang sebenarnya sudah tidak memiliki wilayah apapun di Afghanistan. Demikian Muqawamah melansir, Senin (10/8).
Tak ubahnya gerombolan penyamun, ISIS menculik para pria suku asli tua renta yang berafiliasi dengan Taliban dan mendukung perjuangan Imarah Islam Afghanistan, berikut beberapa Mujahidin Taliban yang tengah beristirahat. Sebagai kaum ekshibisionis, ISIS dengan bangga dan tanpa merasa berdosa mempublikasikan rilisan video mereka secara detil tanpa menghormati jasad para syuhada (in syaa Allah) yang mereka ledakkan itu.
Dengan sengaja, ISIS menabur garam di atas luka hati orang-orang yang menisbatkan hidupnya untuk berjihad melawan Amerika melalui pengkhianatan Daulah kejam yang terang-terangan ini. Tidakkah Al-Baghdadi dan jamaahnya memiliki pengharagaan atas bangsa yang selama 14 tahun mempersembahkan hidup mereka untuk melawan tirani Amerika? Maka tak pantas predikat Khilafah disematkan kepada pemimpin Daulah palsu itu.
(aliakram/arrahmah.com)