TRIPOLI (Arrahmah.com) – Media massa Libya meliput secara luas demonstrasi ribuan warga Libya di kota Kufrah, Selasa (13/11). Mereka menuntut Rusia membebaskan mujahidin Libya, amir Abu Khalid, yang ditawan oleh pasukan penjajah Rusia. Abu Khalid adalah qadhi atau hakim mujahidin wilayah Chechnya, dalam Imarah Islam Kaukasus.
Komandan dan qadhi mujahidin Kaukasus, Abu Khalid Al-Libi, adalah warga Libya. Nama lengkapnya Sulaiman Utsman Az-Zawi. Ia telah berjihad selama 24 tahun, sejak dari Afghanistan sampai Chechnya dan Dagestan. Pada musim semi 2012 lalu, karena mengalami sakit keras, Abu Khalid harus dirawat di rumah sakit. Karena keterbatasan peralatan medis di rumah sakit Chechnya, ia harus dipindahkan ke rumah sakit di luar Chechnya. Dalam perjalanan itulah ia ditangkap oleh pasukan Rusia.
Para komandan mujahidin Chechnya mengetahui bahwa Abu Khalid mendapatkan penyiksaan berat selama dalam tahanan. Siksaan keji itu memang tidak menyebabkan sakif fisik beliau semakin parah, namun menampakkan tanda-tanda gangguan kesehatan akal beliau.
Sampai saat ini pemerintah Rusia masih bungkam soal penangkapan dan penyiksaan keji terhadap komandan Abu Khalid.
Ribuan demonstran Libya mengingatkan pemerintah Rusia bahwa para revolusioner Libya menangkap beberapa sniper militer Rusia saat menggulingkan Moammar Kaddafi. Para sniper Rusia tersebut diperlakukan secara baik dan tidak mendapatkan siksaan apapun dari para revolusioner Libya. Padahal mereka berperang di pihak Moammar Kaddafi dan membunuhi warga Libya.
Kebijakan zalim Rusia ini mendorong umat Islam Libya memberikan dukungan militer terhadap Imarah Islam Kaukasus. Demikian dikatakan media massa Libya, yang meliput secara luas demonstrasi ribuan umat Islam di kota Kufrah.
Para demonstran mengangkat poster-poster tuntutan pembebasan Abu Khalid kepada Rusia. Mereka juga mengusung foto amir Imarah Islam Kaukasus, Doka Abu Utsman dan sejumlah komandan Imarah Islam Kaukasus lainnya. Mereka juga mengibarkan bendera Libya.
Dalam demonstrasi di Kufrah, putra Abu Khalid yang bernama Abdul Karim Sulaiman tutur ambil bagian (foto ketiga). Ia datang ke kota Kufrah dari Turki. Sejumlah kerabat Abu Khalid di Libya dan para pejabat kota Kufrah juga berpartisipasi dalam aksi demonstrasi. Saudara Abu Khalid, Mukhtar Ar-Raqabi, juga hadir dan melayani wawancara dengan kantor media Chechnya, Shada Al-Qauqaz (foto kedua).
(muhib almajdi/arrahmah.com)