BERLIN (Arrahmah.id) – Para aktivis hak asasi manusia menggelar aksi protes di dalam dan di luar ruang pertemuan pemegang saham Volkswagen yang digelar pada Rabu (10/5/2023) di Berlin, Jerman, atas dugaan penggunaan tenaga kerja paksa Uighur di Xinjiang.
Di luar ruang pertemuan, para aktivis menggunakan topeng Presiden Cina Xi Jinping berkepala besar dan topeng CEO Volkswagen Oliver Blume, yang berdiri bergandengan tangan. Sosok Xi memegang cincin logam yang diikatkan pada rantai yang mengarah ke dua orang yang diborgol yang mewakili pekerja Uyghur berseragam buruh biru.
Sedangkan di belakang mereka, para aktivis Kongres Uighur Sedunia berdiri sambil membawa spanduk besar yang bertuliskan, “Kamp, kerja paksa, pemisahan keluarga: pemegang saham utama VW di Niedersachsen tidak boleh diam tentang kejahatan terhadap Uighur.”
“Genosida Uighur! VW harus mundur dari Turkistan Timur!” kata yang terdapat pada spanduk lainnya, yang merujuk pada nama tanah air mereka yang sudah siubah menjadi Xinjiang.
Selain di luar ruangan, para aktivis juga menggelar aksi protes di dalam ruang pertemuan, Mereka meneriaki para eksekutif dan membentangkan spanduk bertuliskan “Akhiri Kerja Paksa Uighur”.
Dilansir Reuters, seorang aktivis bahkan melemparkan kue ke arah para eksekutif perusahaan Volkswagen, di mana salah satu eksekutif itu sedang berbicara di podium.
Pasca gangguan, aparat keamanan mengawal para aktivis keluar dari auditorium. (rafa/arrahmah.id)