KAIRO (Arrahmah.com) – Sedikitnya 3 warga sipil muslim gugur dan 257 warga muslim sipil lainnya terluka dalam bentrokan yang terjadi di ibukota Kairo, pada hari Jum’at (16//12/2011), antara para demonstran sipil dengan aparat keamanan Mesir. Bentrokan kemarin merupakan aksi paling brutal pihak militer dan kepolisian Mesir pasca pelaksanaan pemilu yang diklaim sebagai ‘pemilu bebas pertama’ selama enam dekade.
Bentrokan tersebut mengakibatkan meluapnya kemarahan rakyat Mesir. Secara berangsur-angsur, warga Mesir berdatangan ke jalan-jalan utama dan bergabung dengan barisan demonstran. Pola lama demonstrasi yang berjalan selama sembilan bulan masa pemerintahan Dewan Militer kembali terulang.
Departemen Kesehatan Mesir secara resmi mengumumkan bahwa bentrokan para demonstran dengan aparat kepolisian dan militer telah menyebabkan 3 warga sipil gugur dan 257 warga sipil lainnya terluka. Seorang warga gugur akibat tembakan senjata aparat keamanan. Kantor berita Asy-Syarq al-Awsath juga melaporkan bahwa seorang pengurus Dar Ifta’ al-Mishriyah, Dewan Fatwa Mesir, bernama Imad Ifat ikut gugur dalam aksi brutal pihak keamanan.
Kantor berita Reuters melaporkan bahwa bentrokan diawali oleh kekerasan yang dilancarkan pihak polisi militer Mesir terhadap para demonstran yang bertahan di depan gedung Parlemen Mesir. Aksi brutal aparat dilawan oleh para demonstran dengan lemparan batu. Kerusuhan pun pecah di jalanan utama depan gedung Parlemen dan polisi militer mulai menembakkan senjata mereka ke arah demonstran.
Belum dipastikan apakah aparat kepolisian menggunakan peluru tajam atau peluru karet. Hal yang pasti, rumah sakir darurat kebanjiran korban bentrokan, dan perhitungan departemen kesehatan menunjukkan di pihak demonstran, sebanyak 3 warga gugur dan 257 warga mengalami luka. Menilik demonstrasi yang masih berjalan, besar kemungkinan jumlah korban akan terus bertambah.
(muhib al-majdi/arrahmah.com)