JAKARTA (Arrahmah.com) – Sekitar 400 ibu yang tergabung dalam Gerakan Wanita Anti Poligami (Gerwap) berunjukr rasa mendatangi kantor Kementerian Dalam Negeri, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis, 13 Desember 2012.
Mereka menuntut agar Plt Wali Kota Bekasi Rahmat Effendy segera turun dari jabatannya. Para ibu menuduh poligami yang dilakukan Rahmat Effendy tidak mencerminkan pemimpin yang baik.
Para demonstran menggelar aksi teatrikal melecehkan syari’at dengan menggambarkan rasa sakitnya dipoligami. Empat orang ibu berakting menangis. Dalam demo itu ada juga salah satu orang laki-laki yang berperan sebagai wali kota Bekasi yang menikahi banyak wanita. Dalam orasinya para demostran mengutuk keras pemimpin yang melakukan poligami.
“Turunkan jabatan pemimpin yang berpoligami, kami sangat tidak setuju apabila wali kota kami bepoligami karena itu adalah salah satu perbuatan yang membuat Kotor kota Bekasi,” ujar Halimatusadiah, salah satu koordinator demo seperti dilansir vivanews.
Pihak Kemendagri mempersilahkan dua orang perwakilan dari peserta demo untuk masuk ke kantor Kemendagri. “Tadi kami diterima salah satu perwakilan dari Kemendagri, kata mereka pihaknya akan melakukan tinjauan kembali dan apabila menurut Undang-undang bersalah maka wali kota Bekasi itu akan menerima sanksi,” kata dia.
Kapolsek Gambir, Tatan Dirsan A, mengaku menurunkan lima puluh personel untuk mengamankan unjuk rasa ini. “25 orang polisi wanita dan 25 polisi laki-laki. Kami menurunkan anggota kami sesuai kebutuhan saja,” ucap Tatan. (bilal/arrahmah.com)