JEMBER (Arrahmah.com) – Aksi pemukulan puluhan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) oleh aparat keamanan terjadi saat mereka berunjuk rasa memperingati Hari Pendidikan Nasional, di depan kantor Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat (2/5/2014).
Aktivis HMI mengecam Bupati Jember MZA Djalal yang dinilai telah gagal memberantas buta aksara di Jember. Mereka kecewa dengan klaim Pemerintah Kabupaten Jember yang menyatakan berhasil mengentaskan warga yang belum bisa membaca dan menulis.
Mahasiswa menuntut agar Bupati Djalal keluar dan menemui mereka. “Jangan jadi pengecut,” teriak mahasiswa, lansir beritajatim.com Jumat (2/5/2014).
Aksi saling dorong antara mahasiswa dengan petugas Satuan Polisi Pamong Praja yang berjaga di pagar pun terjadi. Ini membuat pagar kantor rusak.
Para mahasiswa lantas mengalihkan sasaran. Mereka bergerak ke alun-alun dan menurunkan baliho Bupati dan Wakil Bupati berisi ucapan ‘Selamat Hari Pendidikan Nasional’.
Aksi mahasiswa ini membuat aparta Satpol PP dan polisi kalang kabut dan gusar. Mereka mengejar pelaku perusakan baliho dan memukuli sejumlah aktivis dengan pentungan.
Para mahasiswa pun buyar. Aparat masih bersemangat memburu mereka. Aksi main pukul ini menyebabkan delapan mahasiswa terluka di bagian wajah, punggung, dan kepala.
Ketua HMI Jember Ilham Wardana mengatakan, pihaknya kecewa dengan bupati yang tak mau menemui mereka. “Bupati sepertinya tidak mau menemui kami,” katanya. (azm/arrahmah.com)