JAKARTA (Arrahmah.com) – Guru honorer yang melakukan aksi unjuk rasa di depan istana kecewa karena gagal bertemu Presiden Jokowi.
Ketua Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I), Tiyi Purwaningsih mengatakan, aksi untuk rasa itu sudah dilakukan sejak selasa (30/10/2018).
Ia menyebut guru honorer yang ikut aksi mencapai 70.000 orang dari 34 provinsi.
Namun karena tak ada tanggapan Jokowi atau pihak istana, akhirnya massa pun bermalam di sana dengan beralaskan aspal dan beratapkan langit.
“Kami rela tidur di depan istana, bayar sewa bus jadi lebih mahal hanya karena ingin mendapatkan jawaban dari Jokowi,” kata Titi, sebagaimana dilansir Tribunnews.
Setelah bermalam di seberang Istana, pada Rabu paginya aksi kembali dilanjutkan.
Akhirnya, ujar Titi, perwakilan massa diterima oleh perwakilan Deputi IV Kantor Staf Kpresidenan (KSP) pada Rabu Sore.
Namun menurut Titi, pihak KSP tak menjanjikan apapun terkait nasib para guru honorer.
Permintaan agar para guru honorer bisa bertemu langsung dengan Presien Jokowi atau menteri terkait juga ditolak oleh pihak KSP.
“Kami menolak untuk melanjutkan mediasi dengan mereka karena percuma, tidak ada solusi. Mereka pun tidak tau bagaimana mempertemukan kami dengan Presiden,” ungkapnya.
Akhirnya pada Rabu sore, para guru honorer terpaksa membubarkan aksi tanpa membawa hasil.
Padahal, ujar Titi, pada dasarnya para guru honorer hanya menagih janji yang pernah disampaikan Jokowi.
Ia menceritakan, pada Juli lalu pernah bertemu Jokowi dalam acara Asosiasi Pemerintah Daerah. Saat itu ia mengeluhkan soal nasib guru honorer yang sudah berpuluh tahun mengabdi namun tak kunjung diangkat menjadi pegawai negeri sipil.
Titi juga menyampaikan surat dengan harapan para guru honorer bisa beraudiensi langsung dengan Kepala Negara.
Titi mengungkapkan, saat itu Jokowi berjanji akan menyelesaikan masalah yang dihadapi guru honorer.
“Katanya ‘ia akan diselesaikan’. Kalau tidak ada janji, kita enggak akan nagih. Kalau dari awal bilang tidak bisa kan lebih enak,” tandasnya.
Sementara itu, presiden Jokowi tak bereaksi saat kantornya didemo oleh para guru honorer.
Saat sebagian guru honorer sudah terlelap tidur di sebrang Istana, Jokowi memilih blusukan ke pasar di wilayah Bogor untuk mengecek harga sembako.
Keesokan harinya, saat ditanya wartawan soal demo guru honorer, Jokowi pun enggan menjawab. Ia hanya tersenyum dan langsung pergi meninggalkan wartawan.
(ameera/arrahmah.com)