RIYADH (Arrahmah.id) — Arab Saudi menargetkan untuk memiliki 2.600 layar bioskop pada 2030 mendatang. Saat ini, negara kerajaan tersebut baru memiliki 430 layar bioskop.
Hal itu diungkapkan Manajer Pengembangan Bisnis di Kementerian Investasi Arab Saudi Bahaa Abdulmajeed, seperti dilansir Saudi Gazette, Sabtu (15/1/2022).
Perusahaan konsultan PricewaterhouseCoopers memperkirakan Arab Saudi akan menjadi pasar film bernilai miliaran dolar dalam beberapa tahun ke depan.
Sementara penghasilan box office di Arab Saudi terus menunjukkan pertumbuhan.
Tahun lalu, box office meraup 238 juta dolar Amerika Serikat (AS), naik 95 persen jika dibandingkan 2020.
Dengan angka tersebut, Arab Saudi menjadi pasar film terbesar di kawasan Asia Barat, menyalip Uni Emirat Arab yang hanya menghasilkan 130 juta dolar AS pada 2021.
Menurut Saudi Gazette, sebanyak 340 film baru telah diputar di bioskop-bioskop Arab Saudi sepanjang 2021. Jumlah tersebut naik dari 222 pada tahun sebelumnya.
Film terlaris di Arab Saudi adalah Wa’fet Regala atau A Men’s Stand, sebuah film komedi produksi Mesir.
Film tersebut menghasilkan lebih dari 15 juta dolar AS, dan menjadi film paling laris sejak Januari 2018.
Spider-Man No Way Home berada di posisi kedua dengan pendapatan 11,2 juta dolar AS, disusul Cruella (9,1 juta dolar AS), dan Wrath of Man karya sutradara Inggris Guy Ritchie (8,3 juta dolar AS).
Peningkatan pendapatan film di Arab Saudi berbanding lurus dengan bertambahnya jumlah bioskop.
Pada awal 2021, terdapat 33 bioskop multilayar, di negara kaya minyak itu. Namun, pada Desember 2021, jumlahnya melonjak menjadi 53 bioskop. (hanoum/arrahmah.id)